Perwakilan dari Pusat Pelestarian Warisan Budaya Hue mempresentasikan makalah pada lokakarya tersebut. Foto: Pusat Pelestarian Warisan Budaya.

Acara tersebut berfokus pada diskusi tentang peran data yang semakin penting dalam pelestarian warisan budaya di era kecerdasan buatan. Banyak topik yang berputar di sekitar tren penerapan teknologi digital untuk menciptakan dan menganalisis data warisan, sehingga membuka metode konservasi baru untuk artefak, situs arkeologi, arsitektur bersejarah, museum, dan lanskap budaya.

Yang perlu diperhatikan, Pusat Konservasi Benteng Kekaisaran Hue (HUCCC) diundang oleh Panitia Penyelenggara CIPA 2025 untuk berpartisipasi dan secara langsung mempresentasikan makalah berjudul " Pemindaian 3D dan HBIM (Heritage Building Information Modeling) untuk Pelestarian Warisan Budaya Hue di Istana Thai Hoa". Ini adalah hasil kolaborasi antara HUCCC dan Perusahaan UALS (Vietnam) serta Perusahaan PoSTMEDIA (Korea), dalam kerangka proyek uji coba pemindaian 3D dan pemodelan HBIM untuk Istana Thai Hoa pada periode 2023-2025.

Terpilihnya Hue untuk memamerkan pengalamannya di forum internasional menunjukkan bahwa kota warisan Vietnam ini merupakan salah satu pelopor dalam menerapkan teknologi digital dalam konservasi. Konferensi CIPA 2025 tidak hanya menegaskan tren konservasi berbasis data dan AI, tetapi juga membuka peluang bagi warisan Hue untuk mengakses metode canggih, meningkatkan efisiensi manajemen, dan meningkatkan nilainya dalam konteks transformasi digital dan integrasi internasional.

Liga

Sumber: https://huengaynay.vn/van-hoa-nghe-thuat/thong-tin-van-hoa/di-san-hue-duoc-gioi-thieu-tai-hoi-thao-quoc-te-cipa-2025-o-han-quoc-157190.html