Suku San Chay di Quang Ninh terdiri dari dua kelompok, Cao Lan dan San Chi, yang tinggal di distrik Tien Yen, Binh Lieu, Ba Che, dan sebagian kecil di Dam Ha. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat San Chay selalu bersatu, mendorong produksi tenaga kerja, dan secara aktif melestarikan nilai-nilai budaya tradisional masyarakat mereka seperti: Bahasa, aksara Nom, nyanyian soong co, kostum etnis, adat pernikahan dan pemakaman... termasuk tarian tac xinh (juga dikenal sebagai tarian untuk berdoa memohon panen yang baik).
Dahulu, festival masyarakat San Chay sangat penting bagi tarian Tac Xinh. Tarian ini berawal dari stilisasi gerakan-gerakan dalam kegiatan produksi dan kehidupan sehari-hari seperti: menjaring udang, menangkap ikan, menabur benih, membersihkan ladang... Dengan alat peraga sederhana (pipa bambu, rotan, alang-alang, drum gerabah, drum besar, drum kecil, lonceng kecil, gong, simbal, terompet, biola, dan seruling), para petani kuno menciptakan musik untuk tarian ini dengan melodi yang sangat ceria dan mudah dipelajari. Siapa pun dapat berpartisipasi, bukan hanya para dukun...
Tari Tac Xinh terdiri dari 9 gerakan dasar: Mengunjungi jalan, mendirikan desa, membuat keputusan, mengasah pisau, membersihkan ladang, memeriksa patok, memetik, merayakan panen dan gagak. Setiap gerakan mencerminkan tugas-tugas yang akrab dalam kehidupan pertanian dan kegiatan sehari-hari orang San Chay. Selain mengungkapkan keinginan orang-orang, berdoa untuk cuaca yang baik, semua spesies untuk berkembang, hasil panen yang baik, berdoa untuk kedamaian dan kebahagiaan di desa, tarian Tac Xinh juga mengungkapkan moralitas rasa terima kasih kepada leluhur, mengungkapkan keinginan untuk menaklukkan alam dari para pekerja. Oleh karena itu, ini adalah tarian rakyat yang unik, yang mencerminkan keharmonisan antara alam, manusia dan dunia spiritual. Hingga saat ini, gerakan-gerakan dalam tarian tersebut masih mempertahankan kesatuan, dengan sedikit variasi, yang menunjukkan keberlanjutan dalam melestarikan dan menjaga keindahan budaya masyarakat.
Musik dalam tarian Tac Xinh memiliki ritme yang sederhana dan primitif, tanpa unsur-unsur modern. Saking sederhananya, tarian ini dipahami sebagai Tac yang mengangkat kaki, dan Xinh yang menurunkan kaki. Suara yang dihasilkan oleh instrumen tradisional seperti drum, terompet, dan tabung bambu buatan tangan tidak hanya menjaga ritme tarian, tetapi juga menciptakan ruang musik yang ceria, menghubungkan masyarakat, dan mempererat hubungan antardesa.
Gambaran tarian di sini dengan jelas menunjukkan kepercayaan akan kesuburan, di mana rebung dan alat musik perkusi dilambangkan sebagai jembatan untuk menyalurkan energi positif dari 4 lapisan awan (langit), menyatu dengan energi negatif (bumi). Harmoni yin dan yang menciptakan pertumbuhan, cuaca yang baik, dan bisnis yang menguntungkan.
Selama perayaan, terutama musim panen, tarian Tac Xinh ditampilkan sebagai ritual untuk menghormati dewa-dewa pertanian, sebagai ungkapan rasa syukur kepada alam dan tanah atas panen yang melimpah. Tarian ini menjadi pengingat bagi semua orang untuk bekerja sama dan bersatu melestarikan desa. Para penari sering kali mengenakan kostum tradisional, menunjukkan kekuatan dan ketangkasan mereka melalui setiap langkah tarian, dipadukan dengan ritual dan lagu daerah, menciptakan suasana sakral.
Bagi masyarakat San Chay, tarian ini bukan hanya sekadar kegiatan rekreasi, tetapi juga ritual ungkapan rasa syukur, jembatan spiritual, dan pemeliharaan nilai-nilai inti masyarakat. Oleh karena itu, melindungi dan mempromosikan nilai warisan tarian Tac Xinh tidak hanya bermakna mendidik tradisi bagi generasi mendatang, tetapi juga membangkitkan kebanggaan akan identitas nasional.
Sumber
Komentar (0)