Rayyan Arkan Dikha, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun asal Indonesia, menjadi fenomena media sosial setelah video dirinya melakukan tarian di haluan perahu balap tradisional menjadi viral di berbagai platform.
Dalam rekaman video yang diambil oleh penonton, terlihat Rayyan tampil dengan penuh percaya diri sembari memperagakan gerakan tari yang anggun, bertenaga, dan ekspresif tepat di haluan perahu yang melaju kencang di atas air.
Ini adalah salah satu kegiatan dalam rangkaian acara tradisional Pacu Jalur - festival balap perahu unik masyarakat lokal di provinsi Riau, Indonesia.
Penampilan energik bocah ini dengan cepat menjadi viral dan dicintai oleh jutaan pengguna internet di seluruh dunia . Bahkan atlet terkenal seperti Travis Kelce (NFL) dan Alex Albon (F1) pun meniru tariannya.
Tarian aneh seorang anak laki-laki di haluan perahu balap menimbulkan kehebohan (Sumber video: X).
Tarian ini bahkan dianggap oleh banyak pengguna media sosial sebagai simbol baru dari tren "aura farming" - istilah populer yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang secara alami mengekspresikan sikap menarik, percaya diri, dan karismatik tanpa usaha yang dipaksakan.
Seketika identitas bocah itu pun dicari-cari oleh para pengguna media sosial di seluruh dunia.
Menurut penelitian, Rayyan Arkan Dikha lahir pada 28 Desember 2014 di Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Saat ini ia duduk di bangku kelas 5 SD. Rayyan mulai melompat di atas perahu sejak usia 9 tahun. Keluarganya memiliki tradisi berpartisipasi dalam festival Pacu Jalur. Ayah dan paman Rayyan adalah atlet balap perahu. Sementara itu, Rayyan belajar melompat terutama melalui pengamatan dan latihan mandiri.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan BBC , Rayyan menyampaikan bahwa penampilan viral itu sepenuhnya merupakan improvisasi.

"Saya sendiri yang menciptakan tarian itu. Itu hanya momen inspirasi," ujarnya.
Menurut Bapak Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Indonesia, berdiri dan melompat di haluan perahu balap yang melaju kencang membutuhkan kemampuan keseimbangan yang sangat baik. Oleh karena itu, anak-anak sering dipilih untuk tugas ini karena bobot mereka yang ringan dan fleksibilitasnya yang lebih tinggi daripada orang dewasa.
Meski demikian, ibunda Rayyan, Rani Ridawati tetap merasa khawatir setiap kali putranya tampil.
"Saya takut anak saya terpeleset dan jatuh lalu terkena dayung," ungkapnya.
Namun, ia juga merasa lebih aman karena ada penjaga pantai yang bertugas. Rayyan sendiri telah belajar berenang sejak kecil dan merupakan perenang yang sangat handal.
Ketenaran yang tiba-tiba ini membuka banyak peluang menarik bagi Rayyan. Baru-baru ini, ia ditunjuk oleh Gubernur Provinsi Riau sebagai duta budaya, mewakili daerahnya untuk mempromosikan nilai-nilai tradisional.
Tak hanya itu, Rayyan juga berkesempatan ke Ibu Kota Jakarta, bertemu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata serta tampil bersama ibunya di televisi nasional.

"Setiap kali teman-teman melihat saya, mereka bilang saya jadi terkenal," kenang Rayyan penuh semangat.
Meski dikenal sebagai penari cilik, ia tetap bercita-cita menjadi polisi di masa depan. Bagi anak muda yang ingin menekuni hobi yang sama dengannya, Rayyan berpesan untuk fokus pada kesehatan, karena kesehatan adalah fondasi untuk meraih semua cita-cita.
Akun Instagram Rayyan saat ini memiliki lebih dari 21.000 pengikut. Jumlah ini masih terus bertambah dengan cepat.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/dieu-nhay-la-tren-mui-thuyen-lao-vun-vut-cua-be-trai-gay-sot-toan-the-gioi-20250728155021073.htm






Komentar (0)