Ketika omong kosong menguasai gelombang udara
Baru-baru ini, di akhir Maret, sebuah peristiwa sensasional terjadi di media sosial ketika seorang streamer bernama V dan seorang rapper bernama P berpartisipasi dalam siaran langsung untuk saling mengkonfrontasi tentang hubungan mereka. Hebatnya, acara ini menarik jutaan penonton sekaligus, bahkan mencapai 4 juta, menciptakan "demam" di platform daring. Sebagian besar pengikutnya adalah anak muda usia sekolah dan kuliah.
Streamer bernama V ini dikenal sebagai sosok berpengaruh di media sosial. Baru-baru ini, ia menjadi sorotan publik berkat skandal asmaranya, termasuk hubungannya dengan rapper wanita P. Konfrontasi antara keduanya berujung pada aksi konyol, dengan pernyataan-pernyataan yang kurang bijaksana dan lagu-lagu yang mengandung konten ofensif. Ini bukan pertama kalinya karya musik dari penyanyi seperti P menimbulkan kontroversi karena kata-kata vulgar. Munculnya konten seperti ini tidak hanya menyimpang dari standar estetika musik, tetapi juga berdampak negatif pada psikologi dan pola pikir anak muda.
Di awal tahun ini, skandal cinta antara penyanyi pria bernama J dan seorang gadis bernama TA juga menjadi sorotan. Konfrontasi dan pertengkaran keduanya di media sosial diikuti dengan saksama oleh anak-anak muda. Bahkan berkat perselingkuhan dan penelantaran anak kandungnya, penyanyi pria bernama J mendapatkan banyak perhatian.
Sungguh menyedihkan, ketika kisah cinta yang bahagia, setia, dan mengagumkan dari banyak keluarga di masyarakat justru terlupakan, bahkan tak disadari oleh generasi muda. Sebaliknya, skandal cinta, perselingkuhan, konfrontasi, dan pertengkaran pasangan di media sosial justru ditonton jutaan kali.
“Menavigasi” kaum muda untuk menumbuhkan emosi cinta yang aman dan sehat
Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir, situasi jatuh cinta yang cepat, menikah cepat, dan bercerai dini telah menjadi isu yang menonjol dalam masyarakat Vietnam. Banyak pasangan muda yang memilih untuk menikah setelah berpacaran singkat, yang mengakibatkan konsekuensi tidak hanya bagi individu itu sendiri tetapi juga memengaruhi keluarga, masyarakat, dan masa depan generasi berikutnya.
Hal ini disebabkan oleh anak muda zaman sekarang yang mudah terpikat oleh hal-hal baru dan glamor dalam cinta tanpa memiliki waktu untuk benar-benar memahami satu sama lain. Ketika cinta hanya didasarkan pada emosi tanpa berbagi, memahami, dan mempercayai satu sama lain, pernikahan mudah terpuruk dalam krisis ketika menghadapi kesulitan dalam kehidupan nyata.
Oleh karena itu, agar generasi muda mampu bertanggung jawab dalam percintaan, perkawinan, dan keluarga, maka perlu memasukkan pelajaran pendidikan sejak mereka masih di bangku sekolah.
Berbicara kepada wartawan Vietnam Law Newspaper, Ibu Hoang Thi Loan, seorang guru Sastra di SMA Binh Minh, Hanoi, menyampaikan bahwa hakikat cinta adalah harmoni dan keharmonisan hati, ketika dua orang berbagi dan menjalani hidup bersama. Program pendidikan umum tahun 2018 bertujuan untuk mengembangkan kapasitas dan kualitas diri siswa. Dalam buku teks, terdapat banyak puisi dan cerita pendek yang memupuk emosi siswa. Beliau sendiri, beserta banyak guru lainnya, mengintegrasikan materi perkuliahan dan membimbing siswa untuk menjauhi informasi negatif dan menuju nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan dalam cinta.
Namun, Ibu Loan menekankan bahwa, selain upaya sekolah, orang tua, keluarga, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk membimbing emosi siswa. Beliau menyampaikan: "Pendidikan keluarga berperan penting dalam membentuk kepribadian dan kualitas seseorang. Oleh karena itu, keluarga perlu memperhatikan, merawat anak-anak mereka, mencurahkan isi hati kepada mereka, dan berbagi untuk membantu mereka memiliki kesadaran, rasa aman, dan tanggung jawab yang tepat dalam kasih sayang."
Diketahui bahwa Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata telah menugaskan Departemen Radio, Televisi, dan Informasi Elektronik untuk menyelidiki insiden yang telah menimbulkan kehebohan di media sosial terkait seorang streamer bernama V dan seorang rapper bernama P dalam beberapa hari terakhir. Menanggapi reaksi keras dari opini publik, Bapak Nguyen Danh Hoang Viet, Juru Bicara Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, mengatakan: "Departemen Radio, Televisi, dan Informasi Elektronik akan menyelidiki insiden tersebut dan akan memberikan pengumuman terbaru kepada kantor berita." Menurut Bapak Viet, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata selalu menekankan pentingnya menjaga budaya perilaku yang sehat di dunia maya dan menegaskan akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
Sumber: https://baophapluat.vn/dinh-huong-cam-xuc-tinh-yeu-cho-nguoi-tre-post544407.html






Komentar (0)