Djokovic alami awal yang sulit di babak pertama AS Terbuka - Foto: REUTERS
Kembali ke lapangan setelah 6 minggu sejak semifinal Wimbledon, Djokovic tampil elegan dalam balutan pakaian hitam untuk memulai perjalanannya meraih gelar Grand Slam ke-25 dalam kariernya. Namun, di usia 38 tahun, kondisi fisiknya tampaknya sudah tidak prima lagi.
Setelah memenangkan set pertama dengan mudah dengan skor 6-1, petenis Serbia itu mulai kesulitan di set kedua. Nole bergerak cukup lambat dan terus-menerus melakukan kesalahan sendiri.
20 kesalahan sendiri adalah bukti paling jelas. Ia bahkan harus meminta bantuan medis dari penyelenggara untuk membalut jempol kakinya yang sakit setelah gagal.
Namun, semangat seorang legenda muncul di saat yang tepat. Saat menghadapi set point di set kedua, Djokovic tetap tenang dan berhasil menyelamatkan set tersebut. Ia kemudian memenangkan tie-break, menciptakan titik balik yang luar biasa untuk sepenuhnya mengendalikan permainan. Kemenangan ini tidak hanya membantunya mengatasi kesulitan, tetapi juga membuktikan kelasnya sebagai salah satu pemain tenis terhebat sepanjang masa.
Di set ketiga, Djokovic kembali percaya diri dan bermain lebih solid. Ia tidak memberi lawan mudanya kesempatan untuk membalikkan keadaan, sehingga pertandingan berakhir dengan skor 6-2. Ini adalah kemenangannya yang ke-80 di Stadion Arthur Ashe, sebuah pencapaian yang mengesankan bagi pemain Serbia tersebut.
Djokovic membalut jempol kakinya yang cedera setelah gagal melakukan tembakan - Foto: REUTERS
Usai pertandingan, Djokovic berkata: "Saya bisa bermain lebih baik, tetapi ini adalah awal yang positif." Pernyataan ini menunjukkan kerendahan hatinya, sekaligus menegaskan bahwa ia masih perlu banyak perbaikan untuk meraih gelar juara.
Dengan kemenangan ini, Djokovic telah membuktikan bahwa meskipun kekuatan fisiknya menurun, kemauan dan semangat juangnya masih berada di level yang berbeda.
Sumber: https://tuoitre.vn/djokovic-vuot-qua-vong-1-us-open-voi-ngon-chan-bi-dau-20250825103038685.htm
Komentar (0)