Kelompok kerja Kementerian Keamanan Publik secara mandiri menyelamatkan 7 korban dan berkoordinasi dengan tim penyelamat dari Myanmar, Filipina, Indonesia, dan Singapura untuk menemukan dan membantu menyelamatkan 7 korban lainnya.
Pada malam tanggal 8 April, sebuah penerbangan lepas landas dari Yangon (Myanmar) untuk membawa tim penyelamat Kementerian Keamanan Publik Vietnam yang turut serta dalam penanggulangan dampak gempa bumi di Myanmar kembali ke negara tersebut, dan mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Noi Bai ( Hanoi ). Pada malam yang sama, Kementerian Keamanan Publik mengadakan upacara penyambutan delegasi setelah menyelesaikan misi mereka.
Pada upacara penyambutan, Kolonel Nguyen Minh Khuong, Kepala Delegasi Kerja Kementerian Keamanan Publik, mengatakan bahwa delegasi kerja telah memahami dan mematuhi instruksi pada upacara pemberangkatan pada 30 Maret dengan saksama, memastikan persyaratan keselamatan, taktik teknis, tata cara pelaporan, dan kepatuhan terhadap peraturan saat melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Dalam setiap misi penyelamatan, persyaratan keselamatan diutamakan dan dikomunikasikan secara menyeluruh kepada seluruh anggota delegasi.
Seluruh 26 anggota Tim dan 2 anjing pemandu dalam kondisi sehat setelah menyelesaikan misi, tanpa cedera atau kecelakaan. Para anggota Tim memiliki tekad yang tinggi, bekerja tanpa lelah, dan tidak takut akan kesulitan, dengan keinginan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin korban.
Pada saat yang sama, dalam rangka meningkatkan semangat saling mencintai dan saling membantu di kalangan rakyat Vietnam, Delegasi melaksanakan kerja mobilisasi massa, berbagi kesulitan dengan rakyat Myanmar yang terkena dampak gempa bumi.
Hasilnya, Delegasi secara mandiri menyelamatkan 7 korban dan berkoordinasi dengan tim penyelamat dari Myanmar, Filipina, Indonesia, dan Singapura untuk menemukan dan membantu menyelamatkan 7 korban lainnya.
Melakukan pemeriksaan dan perawatan medis, pertolongan pertama, disinfeksi, penggantian balutan luka, dan distribusi obat-obatan kepada lebih dari 50 pasien. Mendirikan 4 tenda sebagai tempat penampungan sementara bagi para korban di area yang padat akibat tunawisma dan pasien rumah sakit lapangan berkapasitas 1.000 tempat tidur. Melakukan disinfeksi dan penyemprotan antinyamuk di area seluas 5.000 meter persegi permukiman yang terdampak gempa bumi.
Delegasi juga berhasil mengorganisir lima kegiatan mobilisasi massa: penyediaan makanan dan air minum bagi masyarakat di wilayah-wilayah yang terdampak dan di lokasi tugas delegasi; pembagian dan pemberian bantuan keuangan kepada 6 keluarga korban meninggal dengan total lebih dari 3.000.000 kyat, setara dengan sekitar 18 juta VND; pemberian bantuan kepada 185 pasien di rumah sakit lapangan; dan dukungan melalui Badan Penanggulangan Bencana Myanmar dengan total 17.000.000 kyat, setara dengan sekitar 102 juta VND.
Ini adalah jumlah uang yang disumbangkan oleh berbagai organisasi dan individu di Myanmar kepada Delegasi selama mereka bertugas di wilayah tersebut. Tugas komando dan pengarahan, pelaporan informasi dipastikan lancar, pertemuan harian diadakan sebelum keberangkatan untuk melaksanakan misi, serta pelaporan di negara asal melalui berbagai saluran.
Menurut Kolonel Nguyen Minh Khuong, selama berada di Myanmar, delegasi kerja Kementerian Keamanan Publik banyak mendapat kasih sayang dari masyarakat Myanmar yang menyampaikan rasa terima kasih dan dukungan spiritual bagi delegasi, khususnya keluarga korban.
Semua kasus yang diselamatkan oleh Kelompok Kerja telah disurvei dan diteliti oleh Kelompok Kerja lain, tetapi tidak terlaksana. Oleh karena itu, keluarga korban dan Tim Penyelamat Myanmar sangat bersemangat, penuh harapan, dan terharu ketika Kelompok Kerja Kementerian Keamanan Publik berhasil membawa jenazah-jenazah tersebut.
“Semangat pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan dan bahaya yang dimiliki Kelompok Kerja mendapat apresiasi dari tim penyelamat negara tuan rumah maupun tim penyelamat internasional,” ujar Kolonel Nguyen Minh Khuong.
Kolonel Nguyen Minh Khuong juga mengatakan bahwa terdapat banyak kesulitan selama pengerahan pasukan di Myanmar. Namun, berkat dorongan tepat waktu dari para pemimpin di semua tingkatan, dorongan dari masyarakat setempat, kerja sama dan pengakuan dari sahabat-sahabat internasional, serta tekad yang tinggi dari setiap anggota, kelompok kerja tersebut berhasil mengatasi semua kesulitan dan kesulitan untuk menyelesaikan misi dengan sukses.
Segera setelah kembali ke tanah air, delegasi akan mengadakan pertemuan guna meninjau pengalaman dan melaporkan hasil serta menyampaikan usulan dan rekomendasi kepada pimpinan Kementerian untuk lebih meningkatkan kinerja pencarian dan penyelamatan internasional di masa mendatang.
Pada upacara penyambutan delegasi, Letnan Jenderal Le Van Tuyen, Wakil Menteri Keamanan Publik, mengatakan bahwa para pemimpin Kementerian Keamanan Publik sangat menghargai proaktifnya unit-unit dalam mengorganisir dan mempersiapkan delegasi untuk berpartisipasi dalam pencarian dan penyelamatan.
Segera setelah bencana gempa bumi terjadi, dengan semangat urgensi, hanya dalam dua hari, Kelompok Kerja dilengkapi sepenuhnya dengan peralatan, perlengkapan militer, dan mesin pendukung modern untuk segera berangkat berpartisipasi dalam operasi penyelamatan di Myanmar.
"Kegiatan ini telah menunjukkan keberanian dan tanggung jawab para petugas kepolisian," tegas Letnan Jenderal Le Van Tuyen, sekaligus meminta Dinas Pemadam Kebakaran, Pemadam Kebakaran, dan Penyelamatan Kepolisian untuk menyusun prosedur penyelamatan dalam situasi darurat, memobilisasi pasukan secara proaktif, dan memastikan kesiapan personel.
Sumber
Komentar (0)