Perusahaan teknologi informasi dan komunikasi Korea Selatan secara aktif berinvestasi di Vietnam, merekrut bakat melalui anak perusahaan lokal dan membangun pusat data baru, dengan demikian berpartisipasi aktif dalam proses transformasi digital nasional Vietnam.
Naver, salah satu perusahaan teknologi terbesar di Korea, sedang merekrut karyawan baru di Vietnam. Oleh karena itu, Naver Vietnam telah membuka lowongan kerja untuk berbagai posisi, mulai dari magang hingga insinyur papan atas, insinyur Android, insinyur back-end (yang bertanggung jawab atas bagian belakang sistem perangkat lunak), dan manajer produk (PM).
Perusahaan ini memiliki reputasi positif, mencapai peringkat rata-rata 4,8/5 di ITviec - platform rekrutmen TI Vietnam. Sejak memasuki pasar Vietnam pada tahun 2015, Naver terus berinvestasi di sini, hingga saat ini meluncurkan platform siaran daring "V Live" (sekarang Hive Weverse) dan mendirikan pusat pengembangan.
Vietnam dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan bagi industri teknologi informasi. Dengan populasi muda—rata-rata usia 32,5 tahun—Vietnam memiliki tingkat penggunaan internet yang tinggi, mencapai 93% dari populasi. Selain itu, Pemerintah Vietnam sedang menggalakkan pembangunan kota pintar dengan ibu kota Hanoi sebagai pusatnya, sebagai proyek kunci nasional.
Menurut firma riset pasar Statista, pasar kota pintar Vietnam diperkirakan mencapai nilai sekitar $206,9 juta pada tahun 2024, naik 47,5% dari tahun 2021. Pasar ini diperkirakan tumbuh dengan laju rata-rata 12,55% per tahun dari tahun 2025 hingga 2029.
Khususnya, pada konferensi antara para pemimpin senior Vietnam dan Korea pada bulan Agustus 2025, selama kunjungan Sekretaris Jenderal To Lam ke Korea, kedua negara berjanji untuk bekerja sama dalam kecerdasan buatan (AI), kota pintar, dan infrastruktur digital di Vietnam.
Kedua negara sepakat untuk meningkatkan omzet perdagangan dari 86,7 miliar USD pada tahun 2024 menjadi 150 miliar USD pada tahun 2030, sambil memperluas kerja sama di bidang-bidang berorientasi masa depan seperti teknologi maju, energi, dan rantai pasokan.
Tak hanya Naver, perusahaan TI Korea lainnya juga memperhatikan potensi pertumbuhan Vietnam. SK Telecom juga berencana membangun Pusat Data AI (AI DC) di Vietnam, bekerja sama dengan SK Innovation.
SK Telecom berencana untuk menjadikan Vietnam sebagai basis dan berekspansi ke Malaysia, Singapura, dan pasar lain dengan bekerja sama dengan afiliasi.
Pada Konferensi SK AI yang diadakan awal bulan ini, Ketua SK Telecom Chung Jae Heon mengumumkan bahwa ia akan memanfaatkan kemampuan pembangunan pusat data AI yang telah dikumpulkannya di Korea untuk memasuki pasar Asia.
Hingga saat ini, Korea Telecom—salah satu grup telekomunikasi terbesar dan tertua di Korea—telah menjalin kemitraan strategis dengan Viettel , grup telekomunikasi terbesar di Vietnam. Kedua pihak berencana untuk bekerja sama di bidang transformasi AI lokal (AX), termasuk bersama-sama mengembangkan "Model Bahasa AI Serbaguna Nasional" untuk digunakan di Vietnam.
Menurut Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Korea (KOTRA) di Hanoi, Vietnam telah menetapkan kota pintar sebagai prioritas strategis nasional dan sedang mempercepat proses transformasi digital di seluruh kota. Pendorong kebijakan ini tidak hanya tentang perluasan infrastruktur, tetapi juga mencakup restrukturisasi seluruh sistem operasional kota, termasuk administrasi, transportasi, energi, dan lingkungan.
Jika perusahaan Korea memasuki pasar, bisnis dapat bergerak melampaui perspektif pemasok jangka pendek, berfokus pada kontrak, dan membangun posisi strategis sebagai penyedia teknologi dan layanan pemecahan masalah, serta mitra perencanaan.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/doanh-nghiep-han-quoc-tuyen-dung-nhan-tai-qua-cac-cong-ty-con-tai-viet-nam-post1078604.vnp
Komentar (0)