Tiga paus biru terperangkap dalam pertarungan kawin di perairan lepas kota Port Macdonnell di Australia selatan.
Seekor paus betina mencoba melarikan diri dari dua paus jantan. Foto: Studi Paus Biru
Dua paus jantan saling mengejar dan menabrak dalam upaya kompetitif untuk menarik perhatian paus betina. Perilaku langka ini direkam oleh anggota Studi Paus Biru setempat selama survei udara, lapor Newsweek pada 4 April.
Selama survei, tiga paus biru terlihat sedang mengejar, dengan seekor paus betina dewasa dikejar dengan kecepatan tinggi oleh dua calon pasangannya, menurut Studi Paus Biru, sebuah studi Kanada. Para peneliti baru mengamati fenomena seperti itu sekali sebelumnya di wilayah tersebut, pada tahun 2003. Di wilayah Bonney Upwelling, air dingin yang kaya nutrisi naik ke permukaan laut selama bulan-bulan musim panas, membawa serta kekayaan plankton yang menarik paus.
Paus betina terus-menerus mengubah kecepatan dan arah, sementara kedua paus jantan berusaha sekuat tenaga untuk mengimbanginya, sekaligus berusaha saling menggantikan. Ini adalah unjuk kekuatan yang luar biasa. Kami berputar-putar selama sekitar 15 menit, lalu meninggalkan mereka untuk melanjutkan lomba," ujar tim tersebut.
Paus biru adalah hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi, mencapai panjang lebih dari 30 meter dan berat 200 ton. Jantungnya saja beratnya setara dengan mobil. Paus biru adalah hewan penyaring makanan, terutama memakan krill dan plankton. Mereka menelan air dalam jumlah besar, lalu menggunakan lempeng balin mereka untuk menyaring krill. Spesies ini diburu secara besar-besaran sepanjang abad ke-20, menyebabkan populasinya menurun drastis. Spesies ini sekarang terdaftar sebagai spesies terancam punah dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature.
Paus biru kemungkinan besar berenang dari tempat makannya di Samudra Selatan ke tempat berkembang biaknya di lepas pantai Indonesia, berpasangan untuk mempersiapkan diri kawin. Paus dapat bergerak dengan kecepatan tinggi saat mengejar, dan paus jantan cenderung saling bertabrakan saat mengejar betina.
An Khang (Menurut Newsweek )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)