
Pada kesempatan ini, Perusahaan Kebudayaan dan Komunikasi Nha Nam, bekerja sama dengan Penerbitan Wanita Vietnam, menyelenggarakan serangkaian acara peluncuran buku dan temu sapa penulis di Hanoi (12 Desember 2025) dan Kota Ho Chi Minh (14 Desember 2025).
Nguyen Phan Que Mai adalah salah satu tokoh terkemuka sastra Vietnam kontemporer di panggung internasional. Setelah kesuksesan gemilang novelnya "The Mountains Sing," karya keduanya, yang ditulis dalam bahasa Inggris, "Dust Child," terus memberikan kesan yang kuat, diterjemahkan ke lebih dari 15 bahasa dan diterbitkan di 20 negara, memenangkan berbagai penghargaan dan kehormatan penting seperti: Penghargaan Novel Sejarah Luar Biasa 2023 yang dipilih oleh pembaca majalah She Reads, masuk nominasi Penghargaan Perdamaian Dayton, dan tahun ini dinobatkan sebagai novel asing terbaik di pameran buku Créteil en poche (Paris, Prancis).

Pada peluncuran "Kehidupan dalam Angin dan Debu" di Hanoi pada pagi hari tanggal 12 Desember, penulis Nguyen Phan Que Mai menyatakan bahwa aspirasinya sejak lama adalah untuk membawa novel tersebut kembali kepada pembaca Vietnam. Setelah buku tersebut diterbitkan dalam bahasa Inggris dua tahun lalu, ia mencoba menerjemahkannya sendiri ke dalam bahasa Vietnam tetapi tidak sepenuhnya puas. Oleh karena itu, penulis berkolaborasi dengan penerjemah Thien Nga untuk menyelesaikan terjemahan, merevisi dan menulis ulang beberapa detail untuk menciptakan gaya penulisan yang lebih menggugah, kaya emosi, dan mudah dipahami oleh pembaca domestik. Pilihan judul "Kehidupan dalam Angin dan Debu" alih-alih "Kehidupan Berdebu" juga mencerminkan semangat toleransi penulis, penekanan pada kemanusiaan, dan aspirasi untuk hidup.
"Life in the Wind and Dust" adalah sebuah novel tentang nasib anak-anak Amerika-Vietnam berdarah campuran selama perang dan trauma berkepanjangan di masa pasca-perang. Karya ini bermula dari sebuah artikel berjudul "The Call of the Past" yang ditulis oleh Nguyen Phan Que Mai pada tahun 2015, berdasarkan wawancara dengan veteran Amerika yang memiliki anak dengan perempuan Vietnam selama perang. Kisah-kisah reuni setelah lebih dari empat dekade ini, meskipun membawa kebahagiaan, juga mengungkapkan rasa sakit yang terus-menerus ditinggalkan oleh perang, yang menjadi pendorong baginya untuk melanjutkan proyek penelitian tentang pengalaman anak-anak berdarah campuran di Vietnam dan mengubahnya menjadi sebuah novel.
Meskipun didasarkan pada banyak dokumen dan kisah nyata, "Life in the Wind and Dust" tetaplah sebuah karya fiksi, puncak dari imajinasi dan empati mendalam penulisnya. Karya ini menjalin masa lalu dan masa kini melalui berbagai karakter: Phong – seorang pria Vietnam-Amerika yang ditinggalkan sejak kecil, tumbuh di tengah diskriminasi dan merindukan untuk menemukan kembali akar budayanya; Trang dan Quỳnh, dua saudara perempuan dari pedesaan provinsi Kien Giang yang bermigrasi ke Saigon untuk mencari nafkah selama tahun-tahun perang yang brutal; kisah cinta antara Trang dan Dan – seorang pilot helikopter Amerika – dan kepulangan mereka yang menghantui ke Vietnam setelah perang…

Dengan gaya puitis dan sangat humanistik, penulis membimbing pembaca melalui kehidupan miskin orang-orang yang penuh dengan kebaikan hati: dari gubuk beratap daun kelapa kering di pedesaan Kien Giang, hingga cinta diam-diam Suster Nha – yang melindungi dan membesarkan Phong serta memberinya rosario sebagai penopang spiritual sebelum kematiannya. Detail-detail sehari-hari inilah yang memberikan karya ini dampak emosional yang abadi.
Peluncuran "Life in the Wind and Dust" bukan hanya sebuah acara sastra, tetapi juga kembalinya sebuah karya yang bermakna dengan semangat humanistik yang mendalam, yang menyumbangkan suara empati, rekonsiliasi, dan penyembuhan bagi luka-luka perang dalam kehidupan kontemporer.
Nguyen Phan Que Mai, lahir pada tahun 1973 di Ninh Binh dan dibesarkan di Bac Lieu (sekarang Ca Mau), adalah seorang penulis, penyair, jurnalis, dan penerjemah. Banyak puisinya telah digubah menjadi musik, yang paling terkenal adalah lagu "Tanah Air Memanggil Namaku". Kedua novelnya, yang ditulis dalam bahasa Inggris, telah menjadi buku terlaris global dan diterjemahkan ke lebih dari 25 bahasa. Selain menulis, ia aktif berkontribusi pada pendidikan dan pembangunan, dan dihormati oleh Forbes Vietnam sebagai salah satu dari 20 wanita paling inspiratif pada tahun 2021.
Sumber: https://nhandan.vn/doi-gio-bui-cua-nguyen-phan-que-mai-su-tro-ve-day-an-tuong-post930016.html






Komentar (0)