Tembaga COMEX tarik pasar logam, MXV-Index tambah sesi hijau lagi

Harga tembaga COMEX melonjak, mencapai puncak dua bulan

Menurut Bursa Komoditas Vietnam (MXV), pasar logam diliputi warna hijau kemarin. Yang paling menonjol, kontrak tembaga COMEX untuk pengiriman Desember naik 3,65% menjadi 10.611 USD/ton - level tertinggi sejak penurunan di akhir Juli.

Menurut MXV, pendorong utama kenaikan harga tembaga COMEX berasal dari risiko pasokan. Insiden serius di tambang Grasberg di Indonesia memaksa Freeport McMoRan—grup pertambangan terbesar di AS dan juga salah satu produsen tembaga terkemuka dunia —untuk menyatakan keadaan kahar, yang menyebabkan tambang tembaga terbesar kedua di dunia tersebut menghentikan sementara penambangan. Grup tersebut memperingatkan bahwa produksi pada tahun 2026 dapat turun hingga 35% dibandingkan rencana awal. Di saat yang sama, kerusuhan sosial di Peru terus mengganggu operasi pertambangan, memaksa Hudbay Minerals untuk menutup pabrik pengolahan bijih Constancia. Dua "kejutan" berturut-turut di dua pusat produksi global terbesar tersebut langsung memicu kekhawatiran akan kekurangan pasokan, yang berkontribusi pada melonjaknya harga tembaga COMEX.

Namun, reli saat ini kemungkinan besar tidak akan berkelanjutan. Statistik dari International Copper Study Group (ICSG) menunjukkan bahwa pasar tembaga olahan global tetap surplus lebih dari 100.000 ton dalam tujuh bulan pertama tahun ini, meskipun angka ini telah menyempit secara signifikan dibandingkan tahun lalu. Artinya, keseimbangan penawaran-permintaan belum tentu cenderung defisit, dan harga mungkin akan tertekan untuk menyesuaikan diri seiring meredanya ketegangan pasar.

Di dalam negeri, kenaikan harga tembaga dunia secara langsung telah mendorong kenaikan biaya impor, menyebabkan volume impor pada paruh pertama September menurun hampir 6% dibandingkan akhir Agustus. Namun, tingkat impor masih 8,3% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, sebuah tanda bahwa permintaan domestik tetap stabil, mencerminkan ketahanan pasar domestik yang relatif baik terhadap fluktuasi harga dunia.

Harga minyak dunia terus pulih dengan kuat

Menurut MXV, pasar energi kemarin terus menunjukkan daya beli yang kuat dengan 4 dari 5 komoditas mengalami kenaikan harga. Khususnya, dua komoditas minyak mentah naik hampir 2,5% menjadi 64,9 dolar AS/barel untuk minyak WTI dan 69,3 dolar AS/barel untuk minyak Brent.

Harga minyak mentah rebound setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah komersial turun 607.000 barel pada pekan yang berakhir 19 September, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan tipis. API sebelumnya memperkirakan penurunan hampir 4 juta barel. Persediaan bensin turun lebih dari 1 juta barel meskipun kapasitas penyulingan meningkat, mencerminkan bahwa permintaan di negara dengan ekonomi terbesar di dunia tetap stabil setelah puncak musim berkendara.

Faktor geopolitik terus menekan pasokan. Departemen Keuangan AS telah memperketat persyaratan lisensi untuk Chevron, memaksa perusahaan patungannya di Venezuela untuk membayar dalam bentuk barang, alih-alih tunai—sebuah langkah yang dapat memangkas ekspor minyak dari negara Amerika Selatan tersebut hingga 50%. Di saat yang sama, ketegangan yang sedang berlangsung di Ukraina dan Gaza terus mengancam akan mengganggu pasokan dari Rusia dan Timur Tengah.

Dalam perkembangan lain, harga gas alam di AS berbalik arah kemarin. Kontrak gas alam untuk pengiriman November di NYMEX ditutup pada $3,13/MMBtu, turun 0,22%. Menurut BloombergNEF, tekanan pasokan terus membebani harga gas alam, seiring dengan persediaan di AS yang masih menunjukkan tren kenaikan yang kuat, yang semakin memperkuat sentimen kehati-hatian di pasar.

Sumber: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/dong-comex-keo-thi-truong-kim-loai-mxvindex-them-mot-phien-xanh-20250925090632589.htm