Jumlah pengunjung Vietnam ke Jepang mencapai rekor
Tahun 2024 akan terus menyaksikan lonjakan pesat di pasar pariwisata Vietnam-Jepang. Menurut data terbaru dari Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) di Vietnam, jumlah total wisatawan Vietnam ke Jepang telah mencapai 621.173, meningkat 108,2% dibandingkan tahun 2023.
Ini adalah tahun kedua berturut-turut jumlah pengunjung Vietnam ke Jepang mencapai rekor tertinggi, mencerminkan pemulihan yang kuat setelah pandemi dan meningkatnya minat orang Vietnam terhadap negeri bunga sakura.
Vietnam saat ini menduduki peringkat ke-10 di antara pasar yang mengirimkan wisatawan terbanyak ke Jepang dan ke-4 di Asia Tenggara, setelah Thailand, Filipina, dan Singapura.

Pada tahun 2024, kecuali Januari, yang bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek, semua bulan lainnya mencatat jumlah pengunjung tertinggi dibandingkan periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan pariwisata di Jepang menyebar dengan kuat, melampaui musim yang biasanya terjadi.
Popularitas penerbangan langsung dari Vietnam ke kota-kota besar Jepang seperti Tokyo, Osaka, Fukuoka, Nagoya... telah berkontribusi dalam menciptakan kenyamanan, memperpendek waktu perjalanan dan mempromosikan gelombang perjalanan independen yang sedang berkembang.
Tidak hanya kuantitas, kualitas perjalanan juga meningkat karena orang Vietnam mulai menjelajahi lebih dalam daerah setempat, merasakan lebih banyak budaya lokal dan masakan tradisional Jepang.
Tren luar biasa wisatawan Vietnam saat datang ke Jepang
Menurut statistik dari perusahaan perjalanan dan data industri, wisatawan Vietnam ke Jepang tidak hanya meningkat jumlahnya tetapi juga melihat perubahan yang jelas dalam tren perjalanan.
Musim bunga sakura (Maret/April) dan musim daun merah (Oktober/November) masih menjadi musim puncak tradisional, yang menarik banyak pengunjung ke kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, Kyoto... Namun, selain daerah perkotaan pusat, banyak daerah dengan pemandangan alam yang unik dan budaya yang khas juga muncul sebagai tujuan wisata populer.

Prefektur seperti Hokkaido, Gifu (Takayama, Shirakawa-go), dan Nagano (Matsumoto, Kamikochi) telah mengalami peningkatan jumlah pengunjung berkat pemandangan pegunungan, lapisan salju, dan udara segarnya. Kawasan di sekitar Gunung Fuji juga merupakan destinasi yang sangat populer, tidak hanya karena lanskapnya yang ikonis, tetapi juga karena pengalaman "sangat Jepang"-nya seperti melihat salju, berendam di air panas (onsen), menikmati desa-desa kuno, dan budaya lokalnya.
Tren baru juga mulai terbentuk:
Perjalanan rombongan keluarga: proporsi besar, permintaan tinggi untuk layanan yang nyaman dan ramah anak.
Pemesanan daring dan pembayaran non-tunai: menjadi faktor utama saat memilih layanan.
Terbang langsung ke daerah setempat: memperluas tujuan di luar kota-kota tradisional.
Dalam konteks pascapandemi dan pemulihan kuat industri pariwisata internasional, Jepang berupaya mempromosikan strategi yang berkisar pada kata kunci: pariwisata berkelanjutan, perluasan pengeluaran, dan promosi untuk menarik pengunjung ke wilayah tersebut.
Dengan meningkatnya minat wisatawan Vietnam, ini dapat menjadi peluang bagi kedua negara untuk memperkuat kerja sama tidak hanya dalam pertukaran budaya tetapi juga dalam investasi, pengembangan layanan, dan lokalisasi pengalaman pariwisata.
Sumber: https://baolaocai.vn/du-khach-viet-nam-den-nhat-ban-cao-ky-luc-post647813.html
Komentar (0)