Bisakah pemulihan pariwisata 'menyelamatkan' real estat resor?

Industri pariwisata telah pulih dengan kuat.

Menurut informasi dari Badan Pariwisata Nasional, hingga sembilan bulan pertama tahun 2023, jumlah wisatawan mancanegara ke Vietnam mencapai 8,9 juta, meningkat 4,7 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Dengan tercapainya target lebih awal, Kementerian Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata baru-baru ini mengusulkan peningkatan target kunjungan wisatawan mancanegara ke Vietnam pada tahun 2023 menjadi 13 juta, meningkat sekitar 156% dibandingkan rencana yang ditetapkan di awal tahun.

Korea Selatan terus menjadi pasar utama yang mengirimkan wisatawan ke Vietnam dengan 2.584.840 kedatangan, diikuti oleh Tiongkok dengan 1.122.572 kedatangan. Beberapa daerah dengan pendapatan jasa pariwisata dalam 9 bulan pertama tahun 2023 yang meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu adalah Da Nang (naik 139,9%); Quang Ninh (naik 98,8%); Kota Ho Chi Minh (naik 91,3%); Hanoi (naik 67,4%); Hai Phong (naik 50,9%); Can Tho (naik 39,6%).

Jumlah wisatawan domestik juga telah mencapai 93,5% dari target tahunan, dan diperkirakan akan mencapai dan melampaui target 102 juta pengunjung hingga akhir tahun. Di saat yang sama, pariwisata Vietnam terus mendapatkan pengakuan dari komunitas internasional dengan meraih gelar "Destinasi Unggulan Asia" untuk kelima kalinya dan penghargaan "Destinasi Alam Unggulan Asia" untuk kedua kalinya berturut-turut.

Untuk terus mempromosikan pasar pariwisata, berbagai acara dan festival di provinsi dan kota wisata telah diselenggarakan secara berkesinambungan sejak awal tahun dan akan berlangsung hingga akhir tahun 2023. Dengan demikian, semakin banyak wisatawan mancanegara yang tertarik ke destinasi wisata utama di Vietnam seperti Nha Trang, Phu Quoc, Da Nang, dan sebagainya.

Industri pariwisata telah mengalami pemulihan yang kuat belakangan ini, meskipun belum kembali ke tingkat sebelum pandemi.

Dengan sinyal positif di atas, banyak investor juga memperkirakan properti resor akan kembali berkembang. Namun, menurut laporan Savills baru-baru ini, pemulihan aktivitas bisnis perhotelan di Vietnam tidak merata. Tingkat hunian dan tarif kamar rata-rata hotel di Kota Ho Chi Minh secara bertahap pulih ke tingkat sebelum pandemi. Sementara itu, pasar resor seperti Nha Trang - Cam Ranh, Da Nang, dan Phu Quoc masih menghadapi banyak tantangan dalam meningkatkan hunian kamar.

Dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, pasar pariwisata Asia masih 33% lebih rendah dibandingkan tingkat sebelum pandemi. Kelebihan pasokan di beberapa destinasi, sementara pasar pariwisata internasional utama seperti Tiongkok dan Rusia pulih secara perlahan, menambah tekanan pada proses pemulihan industri resor.

Bapak Mauro Gasparotti, Direktur Savills Hotels, berkomentar: “Masalahnya bukan hanya pembangunan yang berlebihan di beberapa destinasi. Melainkan, masalah ini bermula dari penciptaan produk yang tidak sesuai dengan kondisi pasar. Pertumbuhan industri pariwisata, terutama permintaan internasional sebelum pandemi, telah mendorong perkembangan properti resor secara umum dan hotel secara khusus. Namun, beberapa investor terburu-buru memasuki pasar tanpa riset yang matang selama proses perencanaan, yang menyebabkan kesenjangan antara penawaran dan permintaan di beberapa destinasi...”.

Pasar real estat resor terus bergerak menyamping

Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan dalam bisnis real estat resor telah menyebabkan profitabilitas beberapa proyek menjadi sangat rendah belakangan ini. Hal ini juga menyebabkan kepercayaan di pasar ini belum pulih, sehingga likuiditas belum dapat ditingkatkan.

Sementara itu, pasokan di pasar ini terus meningkat meskipun inventarisnya besar. Menurut laporan Asosiasi Realtors Vietnam (VARS), pada kuartal ketiga 2023, negara ini memiliki sekitar 16 proyek real estat pariwisata dan resor yang dijual, menyediakan sekitar 970 produk ke pasar, dua kali lipat dari kuartal sebelumnya. Pasokan tersebut sebagian besar terkonsentrasi di wilayah Tengah dan Selatan.

Selain itu, likuiditas pasar properti resor juga rendah, sehingga tingkat penyerapannya hanya 1/10 dari periode yang sama di tahun 2022 yang mencapai 23%, setara dengan 225 transaksi. Dengan banyaknya inventaris, terutama produk vila resor dengan harga tinggi, sulit untuk dilikuidasi, sehingga pasar cenderung stagnan, tanpa banyak fluktuasi belakangan ini.

Real estat resor belum mendapatkan kembali kepercayaan investor.

VARS juga memprediksi bahwa transaksi akan membaik di masa mendatang, tetapi jumlahnya tidak akan banyak dan akan ada diferensiasi antar lini produk. Transaksi kondotel diperkirakan mengalami peningkatan tertinggi karena pasokan utama segmen ini telah kembali setelah lama absen dari pasar.

Terkait solusi untuk pasar properti resor, Bapak Nguyen Van Dinh, Ketua VARS, mengatakan bahwa dalam jangka pendek, regulasi terkait jaminan hak dan kepentingan investor sekunder dalam proyek investasi properti resor perlu dipercepat dan dipersingkat untuk menciptakan ketenangan pikiran bagi investor. Dalam jangka panjang, permasalahan hukum properti resor yang diatur dalam undang-undang perlu segera disatukan dan disosialisasikan.

"Pasar akan terbuka ketika sistem hukumnya jelas, konsisten, dan tegas, yang menjamin hak dan kepentingan sah semua peserta. Khususnya untuk properti resor, jumlah modal yang dikeluarkan pengembang dan investor saat berpartisipasi di pasar ini seringkali lebih besar daripada di pasar lain," ujar pakar ini.

Sumber: https://www.congluan.vn/du-lich-phuc-hoi-co-giai-cuu-duoc-bat-dong-san-nghi-duong-post271325.html