Dalam konteks serangkaian toko emas yang didenda karena menjual barang yang tidak diketahui asal usulnya, aktivitas perdagangan perhiasan di platform jejaring sosial cukup ramai.
Cukup masukkan kata kunci "emas" ke dalam bilah pencarian TikTok, platform tersebut akan menghasilkan serangkaian video yang memperkenalkan berbagai jenis emas termasuk kalung emas, gelang, cincin 1 tael, atau kombinasi emas pernikahan 3-4 item... dan meminta pembeli untuk datang ke toko untuk membeli jika diperlukan.
Khususnya, untuk memudahkan pembeli, pemilik toko emas juga melakukan siaran langsung dan menempelkan produk emas ke keranjang belanja.
Khusus untuk akun toko emas MV, pihaknya melakukan siaran langsung berjualan produk dengan melampirkan keranjang belanja yang berisi produk berupa kalung emas bayi sebanyak 610 buah (panjang 34 cm - 37 cm) dengan harga 3,6 - 5,7 juta VND/buah, sepasang cincin emas sebanyak 610 buah dengan harga 7,2 juta VND... yang langsung menyedot perhatian ratusan penonton dalam waktu bersamaan.
Atau akun toko emas TKP melakukan siaran langsung menjual gelang rantai emas 18 karat, 8-9 phan untuk pria seharga 5,8 juta VND; 610 ikat pinggang emas, aksesori cincin 1 manik seharga 2,3 juta VND... dan berkomitmen untuk waktu pengiriman hanya 2-3 hari sejak tanggal pembelian.

Kunjungi toko ini di Tiktok Shop, stannya memamerkan berbagai jenis perhiasan emas dengan harga mulai dari 2-7 juta VND/buah dan telah menerima lebih dari 500 pembelian produk.
Berdasarkan pengamatan, sesi siaran langsung penjualan emas di toko emas di TikTok banyak menyedot perhatian pemirsa dan interaksi antara penjual dan pembeli, utamanya menanyakan kualitas produk dan imbal hasil.
Begitu pula di platform Facebook, banyak grup yang berkaitan dengan emas seperti "Jual-Beli Perhiasan Emas dan Perak Terpercaya" (68.800 anggota), "Jual-Beli Emas dan Perak, Perhiasan, Batu Permata" (57.400 anggota) yang setiap hari mengunggah banyak postingan tentang jual-beli cincin emas dan emas batangan dengan selisih harga sekitar 1-2 juta VND/tael di toko emas.
Namun, menurut para ahli emas dan juga Surat Kabar Lao Dong yang telah berulang kali memberitakan, membeli dan menjual emas secara daring akan membuat orang menghadapi banyak risiko seperti kualitas emas yang buruk, asal usulnya tidak diketahui, penipuan...
Baru-baru ini, Departemen Manajemen Pasar Kota Ho Chi Minh berkoordinasi dengan polisi ekonomi setempat untuk memeriksa dua bisnis, termasuk KH Gold Trading and Pawn Private Enterprise di Komune Ba Diem dan KBN Gold Trading Company Limited di Kota Hoc Mon, keduanya di Distrik Hoc Mon, dan menyita sementara empat produk perhiasan emas dengan nilai total lebih dari 100 juta VND.
Setelah itu, kedua bisnis ini didenda 200 juta VND karena menjual emas yang tidak diketahui asal usulnya di media sosial (TikTok, Zalo).
Sumber
Komentar (0)