Membangkitkan empati
Mencari Cahaya adalah buku bergambar tanpa kata, hasil kolaborasi antara penulis Phan Thi Khanh Quynh dan Guru Pendidikan Khusus Nguyen Thanh Vinh, yang juga merupakan tokoh dalam buku ini. Buku ini menggambarkan masa kecil Nguyen Thanh Vinh, seorang anak laki-laki yang kehilangan penglihatannya akibat kecelakaan pada usia 1 tahun dan harus meninggalkan keluarganya untuk tinggal dan belajar di Sekolah Pendidikan Khusus Nguyen Dinh Chieu. Di sini, dari seorang anak laki-laki buta yang berjuang dalam kegelapan, Nguyen Thanh Vinh menemukan cahaya cinta, pengetahuan, dan koneksi.
Penulis Khanh Quynh mengatakan bahwa kekuatannya adalah bahasa, tetapi penerbitan In Search of Light dibuat dalam bentuk buku bergambar tanpa kata, sehingga pada awalnya sangat sulit untuk mengekspresikan emosi karakter.
"Saya ingat wawancara dengan Nguyen Thanh Vinh untuk mencari ide buku ini. Saya sangat tersentuh dan mengagumi kehidupan anak-anak seperti Anda. Di dunia nyata, tidak semua anak tumbuh besar bersama orang tua mereka. Ada yang tumbuh di panti asuhan, asrama, bahkan di trotoar..." kenang Khanh Quynh.
Bapak Le Thien Tri, Direktur program pengembangan bahasa Room to Read, mengatakan, "Mencari Cahaya" adalah batu bata pertama dalam perjalanan panjang ke depan. Dengan penyajian yang didominasi gambar dan "kata-kata sederhana", buku ini membuka kesempatan bagi siswa dan guru untuk mengalami isinya secara visual, membentuk pemahaman mereka sendiri berdasarkan perasaan mereka sendiri.
"Paparan terhadap perspektif yang kabur dari para penyandang disabilitas visual membantu mereka mengembangkan empati dan lebih memahami kesulitan yang dihadapi teman-teman mereka yang perlu berintegrasi dalam studi dan kehidupan sehari-hari. Di saat yang sama, buku dengan sedikit kata juga mendorong pembaca untuk menciptakan lirik mereka sendiri, sehingga melatih keterampilan berekspresi bahasa mereka," ujar Bapak Le Thien Tri.
Selain itu, menurut Bapak Le Thien Tri, buku bergambar "tanpa kata" juga merupakan format yang cocok untuk siswa tunarungu, karena mereka dapat menerima informasi melalui gambar dan simbol. Hal ini tidak hanya membantu buku menjangkau kelompok siswa ini, tetapi juga menciptakan minat dan mendorong mereka untuk membaca lebih banyak buku bergambar.
Agar tidak ada yang tertinggal
Penulis Nguyen Thi Kim Hoa dianggap sebagai simbol semangat, tekad, dan tekad. Meskipun kesehatannya terbatas, selama bertahun-tahun ia terus berupaya menghasilkan banyak karya sastra untuk dewasa dan anak-anak. Salah satu karyanya tentang anak-anak kurang mampu yang dicintai pembaca dan telah dicetak ulang berkali-kali adalah cerpen Tay Chi Tay Em (Penerbit Kim Dong). Karya tersebut terinspirasi dari kisahnya sendiri, seorang gadis yang lumpuh sejak kecil, menyebabkan kedua tangannya tidak seimbang.

"Sejak kecil, karena kondisi kesehatan saya, pandangan dunia dan pengalaman tumbuh kembang saya agak berbeda dengan teman-teman saya. Ketika membahas topik anak-anak kurang beruntung, saya ingin memperkenalkan kepada para pembaca dunia kita—anak-anak kurang beruntung—sebuah dunia yang tak hanya dipenuhi kesedihan, tetapi juga penuh harapan dan kebahagiaan yang berkilauan," ungkap penulis Nguyen Thi Kim Hoa.
Sebagai peneliti mendalam di bidang sastra anak, Trinh Dang Nguyen Huong (Institut Sastra) meyakini bahwa publikasi untuk anak-anak kurang mampu sangat penting dan berharga. Karena menurutnya, bagi anak-anak yang berada dalam situasi serupa, mereka akan lebih mudah menemukan simpati, menyadari keberadaan mereka, sehingga mereka merasa tidak sendirian, bahwa ada anak-anak lain yang serupa. Dari sana, mereka akan memiliki lebih banyak dukungan dan kekuatan untuk diandalkan.
Namun, menurut Bapak Le Thien Tri, meskipun pasar buku anak-anak di dalam negeri sedang berkembang, beragam, dan kaya, hanya ada sedikit buku yang cocok untuk anak-anak penyandang disabilitas. "Kesempatan untuk mengakses publikasi berkualitas, yang dirancang sesuai dengan karakteristik mereka, akan memastikan bahwa semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, dan tidak ada yang tertinggal," kata Bapak Le Thien Tri.
"Seperti pembaca lainnya, anak-anak kurang mampu juga membutuhkan karya sastra yang dapat menyentuh kisah dan perasaan mereka. Sastra bukan hanya jembatan untuk menumbuhkan simpati dan berbagi dari pembaca kepada anak-anak kurang mampu, tetapi juga tempat di mana anak-anak kurang mampu dapat menyuarakan dengan lantang impian mereka untuk diakui dan dicintai," ujar penulis Nguyen Thi Kim Hoa.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/dung-bo-quen-sach-danh-cho-tre-yeu-the-post788930.html






Komentar (0)