Di tengah revolusi digital yang berkembang pesat, sebuah tren menarik telah muncul di industri lotere Tiongkok. Yang mengejutkan, chatbot AI, yang dikenal karena responsnya yang cerdas dan serbaguna, kini digunakan untuk tugas baru: memprediksi hasil lotere. Meskipun pendekatan inovatif ini telah menimbulkan banyak antusiasme, namun belum memberikan manfaat finansial nyata bagi para pemain.
Para pemain lotere Tiongkok bertaruh pada chatbot AI untuk menemukan nomor pemenang, tetapi belum ada yang menjadi jutawan. (Gambar: DALL·E 3)
Bukti dari cerita ini berasal dari seorang wanita bernama Gu Xiangnan dari Provinsi Anhui, Tiongkok. Pengalamannya melibatkan pembelian tiket lotere menggunakan angka-angka yang dihasilkan oleh chatbot AI Gemini-Pro milik Google, yang sebenarnya menggunakan data historis dari Super Lotto (lotere paling populer di Tiongkok, yang mengharuskan pemain untuk memilih 5 angka dari 35 bola) yang ia berikan kepada chatbot tersebut.
Terlepas dari upaya model Gemini-Pro, eksperimen Gu Xiangnan tidak membuahkan hasil finansial ketika ia bermain lotere. Tren ini tidak hanya terbatas pada pengalaman Gu Xiangnan; hal ini juga menarik perhatian komunitas penggemar lotere di Tiongkok, sebuah kelompok yang terdiri dari hampir 200 juta orang yang berkontribusi pada pendapatan lotere tahunan negara tersebut sekitar 600 miliar yuan.
Tren penggunaan AI untuk memilih nomor lotre yang semakin berkembang juga muncul di berbagai belahan dunia . Dari Thailand hingga Singapura, kisah-kisah kemenangan kecil menggunakan nomor yang dihasilkan AI telah bermunculan, memicu rasa ingin tahu dan harapan bagi banyak orang.
Pada April 2023, seorang pria Thailand, Patthawikorn Boonrin, mengklaim di TikTok bahwa ia telah memenangkan 2.000 baht (US$56) menggunakan ChatGPT, menurut media digital Mashable. Sebulan kemudian, seorang pria Singapura, Aaron Tan, memenangkan hadiah uang tunai US$40 dengan angka-angka yang dihasilkan oleh ChatGPT, menurut Yahoo News.
Namun, penting untuk diingat bahwa lotere pada dasarnya adalah permainan peluang. AI, dengan segala kecanggihannya, tetap tidak dapat memiliki keunggulan prediktif dalam permainan peluang ini. Para ahli dan AI sama-sama menyarankan untuk memperlakukan lotere sebagai bentuk hiburan, bukan strategi investasi.
HUYNH DUNG (Sumber: Gizmochina/Scmp)
Sumber






Komentar (0)