
Keputusan ini dipandang sebagai langkah maju yang besar dalam perawatan kesehatan pernapasan, karena saat ini belum ada perawatan yang disetujui untuk digunakan langsung melawan penyakit tersebut.
NCFB adalah penyakit kronis yang merusak saluran pernapasan dan secara bertahap mengurangi fungsi paru-paru, yang menyebabkan batuk terus-menerus, sesak napas, dan obstruksi aliran udara. Penyakit ini sering disebabkan oleh peradangan dan infeksi berulang, yang dapat dipicu oleh berbagai penyebab, termasuk infeksi pernapasan, penyakit autoimun, atau gangguan imunodefisiensi. Di Uni Eropa, jumlah penderita NCFB diperkirakan berkisar antara 400.000 hingga 3 juta, yang menyoroti kebutuhan mendesak akan perawatan yang aman dan efektif.
Izin edar brensocatib didasarkan pada tinjauan ilmiah positif oleh Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), yang menunjukkan efektivitas obat dalam memperlambat perkembangan penyakit dan mengendalikan gejala berat. Brensocatib adalah obat resep, harus digunakan di bawah pengawasan dokter, dan dapat menyebabkan beberapa efek samping, yang tercantum lengkap dalam informasi produk. Obat ini tidak direkomendasikan untuk digunakan pada wanita hamil dan harus diresepkan dengan hati-hati pada kelompok pasien khusus.
Brensocatib bekerja dengan memodulasi respons inflamasi di saluran pernapasan, sehingga mengurangi risiko infeksi berulang. Persetujuan EC tidak hanya menjawab kebutuhan medis yang belum terpenuhi selama bertahun-tahun, tetapi juga membuka kemungkinan peningkatan kualitas hidup jangka panjang bagi pasien NCFB, membantu mereka mengendalikan gejala dan mempertahankan aktivitas sehari-hari.
Sumber: https://nhandan.vn/eu-cap-phep-thuoc-moi-dieu-tri-benh-phoi-man-tinh-nghiem-trong-post924109.html






Komentar (0)