Strategi berani untuk dekade baru.
Ferrari sedang mempersiapkan fase pengembangan produk paling agresif dalam sejarah merek tersebut. Produsen mobil sport asal Italia ini telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan 20 model baru selama periode lima tahun dari 2026 hingga 2030, dengan rata-rata empat model per tahun. Strategi ini diterapkan seiring dengan keberhasilan finansial Ferrari yang mengesankan, dengan peningkatan laba sebesar 9% pada semester pertama tahun 2025 dan margin laba sebesar 23,4%, tertinggi di industri otomotif.
Dengan rekor penjualan 13.752 mobil pada tahun 2024, Ferrari membuktikan daya tariknya yang abadi. Namun, alih-alih mengejar kuantitas, CEO Benedetto Vigna menegaskan bahwa filosofi perusahaan tetap "banyak model, tetapi masing-masing dalam jumlah terbatas," untuk menjaga eksklusivitas dan nilai merek.

Elettrica: Debut kuda listrik
Inti dari rencana masa depan Ferrari adalah pengenalan model listrik sepenuhnya pertamanya, Elettrica. Ini adalah langkah revolusioner, menandai masuknya merek tersebut ke era elektrifikasi. Elettrica dilengkapi dengan empat motor listrik, menghasilkan total daya lebih dari 1.000 tenaga kuda.
Spesifikasi performa supercar listrik ini sangat mengesankan: dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 2,5 detik dan memiliki kecepatan tertinggi 310 km/jam. Ferrari menjanjikan bahwa Elettrica akan memberikan pengalaman berkendara yang sangat menggembirakan, termasuk suaranya, yang mendefinisikan kembali sensasi di balik kemudi mobil listrik.

Strategi diversifikasi dan komitmen terhadap warisan budaya
Meskipun meluncurkan kendaraan listrik, Ferrari mempertahankan strategi powertrain yang terdiversifikasi. Pada tahun 2030, perusahaan memproyeksikan portofolio produknya terdiri dari 40% kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE), 40% hibrida, dan 20% kendaraan listrik murni (EV). Ini merupakan penyesuaian dari target 40% EV yang ditetapkan pada tahun 2022, yang mencerminkan penilaian yang lebih realistis tentang laju transisi pasar.
Yang lebih penting lagi, Ferrari menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap mesin pembakaran internal yang telah mengukuhkan namanya, terutama mesin V12 yang legendaris. Hal ini memastikan bahwa para penggemar setia akan terus memiliki kesempatan untuk memiliki mesin-mesin murni mekanis selama bertahun-tahun yang akan datang.

Ikon masa depan dan kembalian yang tak terduga
Selain Elettrica, jajaran produk masa depan akan mencakup versi yang ditingkatkan dari Ferrari 296, varian PHEV dari SUV Purosangue, dan versi konvertibel dari Amalfi dan F80. Yang perlu diperhatikan, Seri Icona, yang menghormati warisan merek tersebut, akan terus dikembangkan.
Terdapat laporan bahwa model Icona baru, kemungkinan SP4, akan menggunakan mesin V12 6,5L naturally aspirated. Model lain mungkin terinspirasi oleh Ferrari F40 yang legendaris. Yang paling penting, Direktur Pengembangan Produk Gianmaria Fulgenzi mengungkapkan bahwa beberapa pelanggan khusus meminta kembalinya transmisi manual pada model Icona edisi terbatas. Ini adalah kemungkinan yang mengejutkan, karena Ferrari belum menawarkan transmisi manual sejak California 2012.

Menyeimbangkan pertumbuhan dan eksklusivitas
Daya tarik Ferrari tetap tak berkurang. Bapak Vigna mengungkapkan bahwa seluruh produksi untuk tahun 2026 telah dipesan terlebih dahulu, dan pelanggan baru harus menunggu hingga tahun 2027 untuk menerima mobil mereka. Basis pelanggan Ferrari yang sudah ada telah meningkat sebesar 20% dibandingkan tahun 2022, mencapai sekitar 90.000, bersama dengan lebih dari 32.000 pemilik Ferrari baru. Dengan mendiversifikasi portofolio sambil membatasi produksi setiap model, Ferrari menerapkan strategi cerdas untuk memperluas basis pelanggannya sekaligus mempertahankan daya tarik dan nilai setiap mobil yang berlogo kuda jingkrak tersebut.
Sumber: https://baonghean.vn/ferrari-ky-nguyen-moi-voi-20-sieu-xe-va-mau-ev-dau-tien-10308330.html







Komentar (0)