Hampir 1.000 pakar dan seniman menyerukan larangan pengembangan superintelijen AI
Lebih dari 850 tokoh berpengaruh telah menandatangani petisi untuk melarang pengembangan kecerdasan buatan yang melampaui manusia hingga aman.
Báo Khoa học và Đời sống•03/11/2025
Kampanye yang diluncurkan oleh Future of Life Institute telah menarik hampir 1.000 peserta, dari dunia teknologi, politik hingga seni. Mereka menyerukan penghentian pengembangan AI supercerdas sampai ada konsensus ilmiah tentang keamanan dan pengendalian.
Sistem ini tumbuh terlalu cepat, melampaui pengawasan dan tidak memiliki kerangka hukum yang kuat, kata pernyataan itu. Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio memperingatkan bahwa AI supercerdas dapat melampaui manusia dalam sebagian besar tugas kognitif hanya dalam beberapa tahun.
Bengio menekankan bahwa pengembangan harus didasarkan pada landasan ilmiah yang memastikan AI tidak dapat menyebabkan kerugian, baik melalui bias maupun niat jahat. Survei menemukan bahwa mayoritas publik mendukung kontrol dan hanya 5% yang ingin mengembangkan AI tanpa batas. Namun, banyak ahli memperingatkan bahwa “larangan prematur” dapat memperlambat inovasi dan mendorong penelitian ke area abu-abu yang tidak dapat dikelola.
Meski kontroversial, seruan ini menandai titik balik ketika AI tidak lagi menjadi masalah teknis, tetapi menjadi perhatian global. Pembaca yang terhormat, silakan tonton lebih banyak video : Sampah AI - Masalah baru di jejaring sosial VTV24
Komentar (0)