Apa manfaat penurunan harga listrik menjadi 5 level?
Berdasarkan rancangan Keputusan Perdana Menteri tentang struktur harga listrik eceran yang baru saja dikirimkan oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan kepada Kementerian Kehakiman untuk dievaluasi, perhitungan tagihan listrik rumah tangga telah dikurangi menjadi 5 tingkat. Tingkat termurah dihitung untuk rumah tangga dengan daya kurang dari 100 kWh, bukan 50 kWh seperti saat ini, dan tingkat tertinggi adalah 701 kWh ke atas.
Harga listrik untuk level 1-5 dihitung sebesar 90-180% dari harga eceran rata-rata VND2.006,79 per kWh (disesuaikan per 9 November). Dengan demikian, harga terendah (level 1) sekitar VND1.806 per kWh dan tertinggi (level 5) sekitar VND3.612 per kWh. Harga ini belum termasuk PPN.
Berbicara kepada Lao Dong, Profesor Tran Dinh Long - mantan Direktur Institut Listrik Vietnam mengatakan bahwa memperbaiki daftar harga listrik eceran untuk rumah tangga secara bertahap, dari 6 langkah menjadi 5 langkah adalah hal yang baik.
Karena pada prinsipnya, semakin sedikit langkahnya, semakin baik bagi konsumen, membantu pengguna listrik lebih dekat dalam membayar kebutuhan pemakaian mereka.
Sesuai peta jalan, pada tahun 2024, kita akan mulai menerapkan harga eceran listrik yang kompetitif dan secara bertahap bergerak menuju harga tunggal, sehingga penurunan harga harus diterapkan lebih awal. Namun, daftar harga eceran listrik saat ini ditetapkan pada tahun 2014. Dalam hampir 10 tahun, kita baru menurunkan satu tingkat harga, yang sangat terlambat. Oleh karena itu, jalan menuju harga tunggal masih sangat jauh.
Masalah subsidi silang masih ada
Dr. Ngo Duc Lam - mantan Wakil Direktur Institut Energi (Kementerian Perindustrian dan Perdagangan) mengatakan bahwa menurut daftar harga baru, masalah subsidi silang harga listrik masih ada.
Secara khusus, konsumen listrik yang tinggi harus memberikan kompensasi kepada konsumen yang rendah. Kompensasi semacam itu tidak sesuai dengan aturan pasar.
"Ketika masyarakat menggunakan listrik sesuai pasar listrik, mereka yang banyak menggunakan listrik harus membayar banyak, mereka yang lebih sedikit membayar lebih sedikit; tidak ada pelanggan yang banyak menggunakan listrik (harus membayar banyak), dan juga harus membayar harga listrik yang tinggi (hingga 3.457 kWh untuk tarif listrik level 5). Tidak ada yang berhak mengambil dari satu pihak untuk mengompensasi pihak lain, sehingga subsidi silang tidak sah dan tidak efektif," ujarnya.
Bapak Lam menyampaikan bahwa cara penghitungan harga listrik yang berlaku di Kementerian Perindustrian dan Perdagangan saat ini belum menjamin prinsip bahwa total penerimaan listrik rumah tangga yang dihitung per tingkat (5, 6 tingkat) bagi pelanggan (disebut T2) harus seimbang dengan total penerimaan yang dihitung per harga listrik rata-rata (disebut T1).
Sejak penerapan daftar harga listrik 6 tingkat, belum ada inspeksi yang memadai untuk mengumumkan angka-angka tersebut kepada publik, untuk memastikan kewajaran harga listrik berdasarkan daftar harga listrik 6 tingkat. Oleh karena itu, Bapak Lam menginginkan angka-angka tersebut transparan, dan inspektur perlu dilibatkan untuk mengklarifikasi.
Terkait daftar harga eceran tenaga listrik, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan menyampaikan bahwa kelebihan daftar harga yang baru adalah lebih sederhana dan mudah dipahami masyarakat karena diturunkan dari 6 tingkatan seperti pada struktur daftar harga tenaga listrik saat ini menjadi 5 tingkatan.
Tarif baru ini menggabungkan tingkatan-tingkatan tersebut untuk memperlebar kesenjangan konsumsi listrik antar tingkatan dan memperlebar kesenjangan konsumsi pada tingkatan yang lebih tinggi, yang mencerminkan situasi konsumsi listrik yang sebenarnya dan mendorong penggunaan listrik yang lebih ekonomis dan efisien, sekaligus membatasi sebagian kenaikan tagihan listrik selama pergantian musim.
Menurut Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, dengan daftar harga baru, rumah tangga dengan penggunaan listrik rendah di bawah 700 kWh (mencakup 97,85% rumah tangga) akan tetap mendapatkan tagihan listrik yang sama atau berkurang, sedangkan rumah tangga dengan penggunaan listrik tinggi di atas 701 kWh/bulan (mencakup 2,15%) akan dikenakan kenaikan tagihan listrik sebagai kompensasi atas penurunan tagihan listrik rumah tangga dengan penggunaan listrik di bawah 700 kWh.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)