Selain Brunei, harga ekspor beras ke beberapa pasar lain juga tetap tinggi, dengan harga ekspor rata-rata ke AS sebesar $868/ton, Belanda sebesar $857/ton, Ukraina sebesar $847/ton, Irak sebesar $836/ton, dan Turki sebesar $831/ton…
Harga ekspor beras yang tinggi telah memberikan kontribusi signifikan terhadap nilai ekspor komoditas ini.

Foto ilustrasi: Surat Kabar Pemerintah
Salah satu alasan yang mendorong kenaikan harga ekspor beras global adalah larangan ekspor beras oleh India karena kesulitan produksi beras di negara tersebut tahun ini. Saat ini, India menyumbang hingga 40% dari produksi beras global.
Menurut laporan terbaru dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan , Vietnam mengekspor 650.000 ton beras senilai US$416 juta pada bulan Juni, meningkat 5,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk semester pertama tahun 2024, ekspor beras mencapai 4,6 juta ton senilai US$2,9 miliar, meningkat 10,4% dalam volume dan 32% dalam nilai dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Hasil ini tercapai karena pelaku bisnis telah memanfaatkan meningkatnya permintaan impor beras dari pasar tradisional dalam beberapa waktu terakhir. Dalam kondisi saat ini, dan tentunya untuk waktu yang lama ke depan, ketahanan pangan bukan hanya masalah nasional, tetapi juga masalah global. Oleh karena itu, ekspor beras diproyeksikan akan terus memiliki peluang signifikan untuk meningkat nilainya.
Menurut Direktorat Jenderal Bea Cukai, per tanggal 15 Juni, total nilai ekspor Vietnam mencapai US$172,78 miliar, meningkat 15,2%, atau US$22,78 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Sumber






Komentar (0)