Menghabiskan akhir pekan berbelanja untuk Black Friday, Tn. Thanh Son (tinggal di Jalan Cong Hoa, Distrik Tan Binh) mengatakan dia pergi ke pusat perbelanjaan Aeon Tan Phu untuk mencari barang-barang diskon.
Sebuah merek kaos global ternama menawarkan diskon 40-50%. Biasanya, harga kaos-kaos ini hampir 3 juta VND, tetapi sekarang hanya 1,6-1,8 juta VND/kaos.
Sebagai penggemar merek ini, Pak Son sangat senang dengan produk-produk yang didiskon besar-besaran. Namun, produk-produk yang didiskon kebanyakan berukuran besar atau sangat kecil. Selain itu, warna-warna yang tidak cocok untuk semua orang juga didiskon besar-besaran, seperti kuning, merah, oranye, dan sebagainya.
Banyak merek menawarkan diskon besar pada Black Friday di Kota Ho Chi Minh. (Foto: Dai Viet)
“Awalnya saya memutuskan untuk membeli banyak celana dan kemeja untuk dipakai, tetapi setelah mencari-cari di antara tumpukan barang diskon, saya tidak dapat memilih apa pun, jadi saya harus pulang sendiri,” kata Pak Son.
Seperti Tuan Son, Nyonya Thanh Hang (yang tinggal di Jalan Phan Dinh Phung, Distrik Phu Nhuan) pergi ke sebuah toko pakaian di Jalan Tran Quang Dieu, Distrik 3, untuk mencari pakaian diskon di Black Friday. Banyak pakaian wanita didiskon menjadi VND39.000, VND79.000, dan VND99.000. Namun, ia menggelengkan kepala dan keluar setelah 30 menit tanpa menemukan barang yang cocok.
"Pakaiannya kebanyakan sudah ketinggalan zaman, terlalu tua, atau terbuat dari kain yang sangat buruk. Beberapa celana dan kemeja memiliki jahitan yang sangat buruk atau ritsletingnya rusak," kata Ibu Hang.
Menurut Ibu Hang, pengalaman berbelanja di Black Friday cukup mengecewakan. Banyak temannya juga mengalami hal yang sama, membuang-buang waktu dan merasa cukup kesal.
Sepatu dan sandal diskon besar-besaran sedang dijual di Distrik 3, Kota Ho Chi Minh. (Foto: Dai Viet)
Ibu Ngo Thi Mai, pemilik toko sepatu di Jalan Cach Mang Thang Tam, Distrik 3, bercerita bahwa pada Black Friday, tokonya memanfaatkan kesempatan untuk melelang sepatu-sepatu usang yang sulit dijual. Berkat diskon 50%, sepatu-sepatu tersebut terjual dengan sangat cepat. Pendapatan meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan hari biasa berkat diskon Black Friday.
Banyak toko di Kota Ho Chi Minh menawarkan diskon hingga 70%. (Foto: Dai Viet)
Pakar komunikasi dan pemasaran di Kota Ho Chi Minh, Bapak Vu Dinh Khanh, mengatakan bahwa Black Friday merupakan kesempatan bagi banyak merek untuk menjual "stok" atau sisa produk bisnis. Oleh karena itu, konsumen juga perlu menentukan psikologi mereka sebelum berbelanja.
"Semua ada harganya, produk diskon tentu tidak bisa memuaskan pelanggan 100%. Namun, merek-merek besar dan terkemuka sebaiknya menjelaskan produk diskon mereka secara lebih rinci saat mengunggah informasi di situs web dan media sosial mereka," ujar Bapak Khanh.
Merek-merek besar perlu menjelaskan lebih lanjut tentang produk diskon agar basis penggemar mereka yang besar dapat melihat lebih jelas tentang perburuan diskon. Biasanya, merek perlu memberikan informasi awal tentang ukuran dan warna produk diskon agar pelanggan dapat dengan mudah memvisualisasikannya. Hal ini membantu pelanggan menghemat waktu, meningkatkan kepercayaan pada merek, dan berinteraksi lebih baik dengan merek tersebut.
Black Friday juga dikenal sebagai "Dark Friday". Black Friday dirayakan pada hari Jumat pertama setelah Thanksgiving (hari libur tahunan di AS dan Kanada). Thanksgiving di AS dirayakan pada minggu kelima atau keempat bulan November, sehingga Black Friday jatuh pada hari Jumat berikutnya. Black Friday berganti setiap tahun. Ini adalah hari libur belanja terbesar sepanjang tahun dengan banyak program diskon.
Black Friday berlangsung satu hari, tetapi diskon dan penawaran berlaku hingga minggu berikutnya. Para peritel ingin memanfaatkan keseruan belanja Black Friday untuk berbisnis. Oleh karena itu, konsumen dapat berbelanja produk dengan diskon besar selama periode ini.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/gia-giam-soc-nhieu-khach-mua-van-that-vong-voi-black-friday-ar909340.html
Komentar (0)