(GLO)- Menurut statistik dari Departemen Pendidikan dan Pelatihan (GD-DT) Gia Lai, per April 2023, seluruh provinsi memiliki lebih dari 44.000 siswa yang memiliki akses ke kegiatan renang di sekolah, termasuk 23.366 siswa di tingkat dasar, 16.984 siswa di tingkat menengah, dan 3.680 siswa di tingkat sekolah menengah atas.
Saat ini, provinsi ini memiliki 64 kolam renang di lembaga pendidikan. Dari jumlah tersebut, terdapat 31 sekolah dasar (14,76%), 30 sekolah menengah pertama (12,82%), dan 3 sekolah menengah atas (5,88%). Jumlah guru dan staf yang berpartisipasi dalam pengajaran renang kepada siswa di sekolah adalah 406 orang (348 orang memiliki sertifikat/sertifikasi mengajar renang).
| Gia Lai memiliki lebih dari 44 ribu siswa yang memiliki akses ke kegiatan renang di sekolah. Foto: Moc Tra |
Sebagian besar lembaga pendidikan yang memiliki kolam renang telah menyelenggarakan les renang untuk siswa di kelas utama Pendidikan Jasmani dengan pilihan 2 pelajaran/minggu. Selain itu, beberapa lembaga pendidikan juga membuka kelas renang di luar jam pelajaran pada akhir pekan. Per April 2023, seluruh provinsi memiliki 20.036 siswa sekolah dasar, 21.314 siswa sekolah menengah pertama, dan 9.930 siswa sekolah menengah atas yang mahir berenang.
Selain itu, di provinsi ini, saat ini terdapat 1 sekolah dasar dan 6 sekolah menengah yang, meskipun memiliki kolam renang, tidak dapat menyelenggarakan pelajaran renang, melainkan hanya melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan topik khusus tentang pencegahan tenggelam bagi siswa. Alasan utamanya adalah kurangnya dana untuk pemeliharaan, kurangnya guru renang, dan kurangnya jumlah siswa yang diterima...
Menghadapi situasi yang mengkhawatirkan terkait kecelakaan tenggelam pada anak-anak pada umumnya dan siswa pada khususnya, pengajaran renang di lembaga pendidikan dianggap sebagai solusi efektif untuk membantu anak-anak mencegah risiko cedera saat terpapar air. Namun, jumlah sekolah yang dilengkapi kolam renang serta jumlah siswa yang mengakses kegiatan renang di sekolah masih relatif sedikit, padahal pada tahun ajaran 2022-2023, provinsi ini memiliki hingga 495 sekolah umum dengan lebih dari 320.000 siswa di semua jenjang.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)