Dalam beberapa hari terakhir, harga barang-barang kebutuhan pokok terus berfluktuasi. Harga sayuran meningkat tajam, sementara harga daging babi turun secara tak terduga. Kenaikan dan penurunan yang kontras ini telah memaksa konsumen untuk mengubah kebiasaan belanja mereka, sementara para pengecer akan lebih berhati-hati dalam berbelanja.
Tak ada barang yang tidak mengalami kenaikan harga, mungkin itulah sebabnya banyak orang yang pergi ke pasar terkejut dengan kenaikan harga sayuran. Di banyak pasar tradisional, sayuran naik sekitar 50%. Pembeli terkejut, sementara pedagang kecil khawatir dan mengurangi pembelian karena khawatir barang tidak laku.
Sebaliknya, daging babi justru menjadi komoditas yang sangat diminati. Kios Ibu Minh telah terjual lebih awal dari biasanya dalam beberapa minggu terakhir.
Ibu Ta Thi Thuy Minh, pedagang kecil di Kecamatan Tan Dinh, Kota Ho Chi Minh, mengatakan: "Menurut saya, daya tarik 2-3 minggu terakhir ini adalah penjualan daging lebih baik dari biasanya. Mungkin karena laut sedang pasang, ikan jadi mahal. Harga daging turun 10.000 VND hari ini, jadi orang-orang makan lebih banyak daging."
Fluktuasi harga sejumlah barang kebutuhan pokok telah memaksa makanan keluarga untuk "berubah" sesuai dengan perubahan tersebut.
Seorang warga berbagi: "Kurangi makan. Misalnya, sawi putih terlalu mahal, jadi beralihlah ke daun ubi jalar. Tergantung anggaran Anda, bungkus saja."
Warga lainnya mengaku: "Harga-harga naik setiap hari, saya harus makan hemat tapi tetap harus menjaga kesehatan suami, anak-anak, dan keluarga."
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Ho Chi Minh mengatakan pihaknya sedang meningkatkan program stabilisasi harga, di mana banyak barang penting seperti beras, minyak goreng, telur, dan unggas dijual dengan harga 5-10% lebih rendah dari harga pasar.
Bapak Nguyen Ngoc Thang, Wakil Direktur Jenderal Saigon Co.op, berkomentar: "Kami juga secara proaktif bekerja sama dengan para pemasok untuk memberikan nilai tambah pada promosi ini. Konsumen akan menikmati nilai tambah melalui kelompok produk yang sangat penting ini."
Survei Konsumen 2025 PwC baru-baru ini menemukan bahwa 47% masyarakat Vietnam menempatkan harga sebagai faktor utama saat membeli makanan. Perkembangan ini menunjukkan bahwa konsumen masih sangat sensitif terhadap fluktuasi harga, dan program stabilisasi harga memainkan peran penting dalam mengurangi tekanan pengeluaran dalam konteks saat ini.
Sumber: https://vtv.vn/gia-thuc-pham-bien-dong-trai-chieu-nguoi-tieu-dung-tinh-toan-chi-tieu-100251118052522331.htm






Komentar (0)