Harga lada domestik hari ini
Harga lada hari ini, 1 Agustus 2024, di wilayah Tenggara tidak berubah dibandingkan kemarin, diperdagangkan sekitar 148.000 - 149.000 VND/kg, harga pembelian tertinggi di provinsi Dak Nong dan Dak Lak sebesar 149.000 VND/kg.
Khususnya, harga cabai Dak Lak tercatat sebesar 149.000 VND/kg, stabil dibandingkan kemarin. Harga cabai Chu Se (Gia Lai) tercatat sebesar 148.000 VND/kg, stabil dibandingkan kemarin. Harga cabai Dak Nong hari ini tercatat sebesar 149.000 VND/kg, tidak berubah dibandingkan kemarin.
Di wilayah Tenggara, harga lada hari ini stagnan dibandingkan kemarin. Khususnya di Ba Ria - Vung Tau, harga saat ini berada di 149.000 VND/kg, tetap sama seperti kemarin; di Binh Phuoc, harga lada hari ini tetap di 148.000 VND/kg, stabil dibandingkan kemarin.
| Harga Lada Hari Ini 1 Agustus 2024: Harga Lada Akan Fluktuatif Kuat |
Dengan demikian, harga lada saat ini stagnan di beberapa daerah di daerah pertumbuhan utama, mencatat harga tertinggi sebesar 149.000 VND, berfluktuasi dalam kisaran harga 148.000 - 149.000 VND/kg.
Pada bulan Juli 2024, harga lada domestik turun sebesar VND 5.000-6.000/kg. Pada bulan Juni 2024, harga lada naik rata-rata sebesar VND 23.000-27.000/kg. Juli 2024 juga merupakan bulan pertama penurunan setelah 3 bulan berturut-turut mengalami kenaikan.
Harga lada domestik pada 25 Juli 2024
Harga lada dunia saat ini
Perkembangan harga lada dunia dari Komunitas Lada Internasional (IPC), saat ini harga lada hitam Indonesia meningkat dibandingkan kemarin; harga lada Brasil sedikit menurun, sementara harga lada Malaysia tetap stabil. Harga lada Vietnam yang tercatat hari ini stabil.
Pada akhir sesi perdagangan terakhir, IPC mencatat harga lada hitam Lampung Indonesia sebesar 7.150 USD/ton, naik 0,17%, dan harga lada putih Muntok sebesar 8.761 USD/ton, naik 0,16%.
Harga lada hitam ASTA 570 Brasil berada di level USD 6.850/ton, turun 1,45%. Harga lada hitam ASTA Malaysia juga stabil di level USD 7.500/ton; harga lada putih ASTA Malaysia mencapai USD 8.800/ton.
Harga lada hitam Vietnam tetap pada level tinggi, diperdagangkan pada 6.000 USD/ton untuk 500 g/l; 6.600 USD/ton untuk 550 g/l; dan 8.800 USD/ton untuk lada putih.
Menurut Laporan Asosiasi Lada dan Rempah Vietnam (VPSA), harga rata-rata lada domestik pada bulan Juli mencapai VND 150.000/kg, meningkat 82,9% dibandingkan Januari dan meningkat 120,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Rata-rata, dalam 6 bulan pertama tahun 2024, harga ekspor lada hitam meningkat sebesar 17,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kelangkaan pasokan akibat menurunnya hasil panen di Vietnam dan Brasil menjadi penyebab utama kenaikan harga lada dalam 3 bulan terakhir.
Ibu Hoang Thi Lien - Presiden VPSA mengomentari bahwa harga lada akan mengalami fluktuasi yang tidak biasa seperti pada tanggal 11 Juni, ketika harga meningkat tajam sebesar 20.000 VND/kg di pagi hari tetapi turun tajam lagi di sore hari.
Ia menganalisis bahwa lada semakin tersaingi oleh durian dan kopi. Terdapat area tanam baru, tetapi tidak banyak, terutama tumpang sari lada dengan kopi dengan rasio 6:2. Hasil panen berikutnya mungkin setara atau sedikit lebih tinggi daripada tahun 2024. Persediaan di masyarakat tidak banyak, dan hama serta penyakit masih ada, tetapi tidak signifikan.
Ekspor lada Vietnam dalam 6 bulan pertama tahun 2024 mencapai 142.500 ton dibandingkan dengan hasil panen tahun 2024 sekitar 170.000 ton, sisa hasil diperkirakan sekitar 28.000 ton.
Inventarisasi dari panen tahun 2023 yang dibawa ditambah dengan volume impor tahun 2024 sekitar 40-45 ribu ton (termasuk impor tidak resmi) menunjukkan bahwa sumber ekspor dari bulan Agustus hingga akhir tahun akan lebih rendah daripada setiap tahun dan hingga Maret 2025 ketika panen tahun 2025 diperkirakan akan dipanen.
Para ahli mengatakan pasar sedang dalam fase jenuh, dan transaksi aktual tidak banyak. Salah satu pendorong yang diharapkan adalah peningkatan daya beli mendadak dari pasar Tiongkok yang belum terjadi. Pada paruh pertama tahun 2024, jumlah lada yang diimpor dari Vietnam ke pasar ini menurun tajam, hanya mencapai 7.453 ton, turun 85,2%.
Tahun ini, di wilayah penghasil lada utama Tiongkok, gagal panen juga mengkhawatirkan, dengan para spekulan menimbun barang. Menurut para ahli, kemungkinan besar para pedagang Tiongkok dan Eropa sedang menunggu informasi dan pengiriman baru dari hasil panen di Indonesia.
Para ahli memperkirakan pasar pada Agustus 2024 akan lebih positif. Tren penurunan akan berakhir. Pasokan yang rendah di negara-negara penghasil akan terus menjadi pendorong kenaikan pasar.
*Informasi ini hanya untuk referensi. Harga dapat bervariasi tergantung waktu dan lokasi.






Komentar (0)