Harga emas telah melampaui $3.000 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah karena investor mencari aset safe haven di tengah kekhawatiran atas tarif AS dan ketegangan geopolitik .
CNN melaporkan bahwa harga emas mencapai level bersejarah $3.005/ons pada tanggal 14 Maret, meskipun kemudian turun kembali di bawah $3.000/ons.
Harga emas dunia mencapai tonggak sejarah pada 14 Maret di tengah ketidakstabilan global
Lonjakan tajam harga emas merupakan salah satu dari banyak tanda kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi AS, menurut mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers. Kenaikan harga emas merupakan tanda ketidakpastian, ujarnya. "Itulah yang terjadi ketika orang-orang tidak percaya pada orang-orang yang memimpin negara," kata Summers.
Pada tanggal 12 Maret, AS mulai memungut pajak 25% pada semua aluminium dan baja impor, yang memicu respons cepat dari Kanada dan Uni Eropa (UE).
Pada tanggal 13 Maret, Tn. Trump juga mengancam akan mengenakan pajak sebesar 200% pada minuman beralkohol dari Uni Eropa kecuali jika serikat tersebut mencabut pajak sebesar 50% yang dikenakan pada anggur Amerika sehari sebelumnya.
Tarif Trump atas impor logam mulai berlaku, Uni Eropa segera membalas
Kebijakan perdagangan Gedung Putih telah menciptakan ketidakpastian yang melumpuhkan bisnis karena mereka ragu untuk berinvestasi saat ini. Faktor-faktor tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya resesi global.
Konflik di Ukraina juga menjadi faktor yang mendorong harga emas ke level tertinggi baru. Pada 13 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungannya terhadap gencatan senjata, tetapi ia mengajukan banyak pertanyaan tentang proposal AS dan persyaratan yang diajukan yang akan sulit diterima Ukraina.
Langkah Rusia dapat dilihat sebagai protes, yang memicu kembali ketidakpastian geopolitik. Prospek konflik yang berkepanjangan akan menopang harga emas dalam jangka panjang.
Trevor Greetham, investor senior di Royal London Asset Management, mengatakan harga emas saat ini 60% lebih tinggi dibandingkan saat Rusia memulai kampanye militernya di Ukraina pada tahun 2022. Harga emas telah meningkat hampir 14% tahun ini, sebagian karena kekhawatiran tentang dampak perang tarif antara AS dan negara-negara lain, yang menyebabkan aksi jual di pasar saham baru-baru ini, menurut Reuters.
“Bank-bank sentral, termasuk Bank Rakyat Tiongkok, telah menambah cadangan emas mereka daripada mengambil risiko cadangan devisa mereka disita seperti yang terjadi di Rusia,” kata Greetham.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/gia-vang-the-gioi-lan-dau-vuot-moc-3000-usd-18525031509393007.htm
Komentar (0)