Pada akhir sesi perdagangan 22 November, harga emas spot dunia naik 47 dolar AS menjadi 2.716 dolar AS/ons. Ini adalah pertama kalinya harga emas melampaui 2.700 dolar AS dalam 2 minggu terakhir, ketika permintaan akan aset safe haven membayangi dampak penguatan dolar dan kemungkinan penurunan suku bunga AS semakin tidak jelas.
"Ketegangan Rusia-Ukraina tampaknya merembet ke ketegangan Rusia-AS. Hal ini tentu akan meningkatkan permintaan jangka pendek untuk aset safe haven," ujar Alex Ebkarian, COO Allegiance Gold.
Harga emas naik 5,7% minggu ini, menandai kenaikan mingguan terkuat sejak Maret 2023, ketika krisis perbankan lokal AS meletus. Harga telah naik selama lima sesi berturut-turut, dengan total lebih dari $170.
Emas merupakan instrumen populer di masa gejolak politik dan ekonomi serta suku bunga rendah. Harga emas tetap tinggi meskipun Indeks Dolar mencapai titik tertinggi dalam dua tahun terakhir kemarin dan Bitcoin mencapai rekor baru $99.768 per koin.
Pasar emas juga mengabaikan fakta bahwa kemungkinan pelonggaran moneter Federal Reserve AS bulan depan semakin menurun. Investor kini memprediksi kemungkinan The Fed memangkas suku bunga hanya 53%, turun tajam dari 82% minggu lalu.
Minggu ini, beberapa pejabat Fed menyatakan kekhawatirannya bahwa perlambatan inflasi terhenti dan menyerukan tindakan hati-hati, sementara yang lain menekankan perlunya penurunan suku bunga lebih lanjut.
Ebkarian memperkirakan bahwa pada pertengahan bulan depan, harga emas bisa naik menjadi $2.750 per ons karena fluktuasi kebijakan dan risiko inflasi dari proposal pajak impor Presiden terpilih AS Donald Trump.
Logam mulia lainnya beragam pada 22 November. Perak naik 1,5% menjadi $31,20, paladium turun 1,4% menjadi $1.015, dan platinum naik 0,6% menjadi $964.
TB (sintesis)[iklan_2]
Sumber: https://baohaiduong.vn/gia-vang-the-gioi-vuot-2-700-usd-moi-ounce-398672.html
Komentar (0)