Pada pukul 0:40 pagi tanggal 2 Oktober waktu Vietnam, harga emas spot naik 1% menjadi 2.661,63 USD/ons, sementara harga emas berjangka naik 0,9% dan ditutup pada 2.690,3 USD/ons.
Pada malam 1 Oktober (waktu setempat), tentara Israel mengumumkan bahwa negara itu baru saja mengalami serangan udara skala besar dengan sekitar 100 rudal yang ditembakkan dari Iran, yang memaksa banyak warga Israel untuk berlindung.
Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals, mengatakan para pedagang khawatir jika terjadi korban jiwa yang serius di Israel, kemungkinan akan terjadi perang skala penuh di Timur Tengah. Hal ini dapat meningkatkan permintaan emas, yang dianggap sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian politik dan keuangan.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun, membuat aset tanpa bunga seperti emas lebih menarik.
Pasar akan mencermati data tenaga kerja AS yang dirilis minggu ini dan pernyataan dari pejabat Federal Reserve AS untuk petunjuk lebih lanjut tentang sikap kebijakan Fed.
Sebelumnya, pada 30 September, emas mencatat penurunan tertajamnya dalam lebih dari empat minggu, setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan Fed kemungkinan hanya akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase setiap kali untuk pemangkasan berikutnya.
Di pasar logam mulia lainnya, harga perak spot naik 0,7% menjadi 31,36 USD/ons, sementara harga platinum naik 1,2% menjadi 987,70 USD/ons.
Sementara itu di Vietnam, pada sore hari tanggal 1 Oktober, Saigon Jewelry Company mengumumkan harga jual emas batangan SJC sebesar 82 - 84 juta VND/tael (beli - jual), naik 500.000 VND/tael baik pada sesi beli maupun jual dibandingkan sesi sebelumnya.
[iklan_2]
Sumber: https://baohaiduong.vn/gia-vang-the-gioi-tang-hon-1-sau-khi-iran-khong-kich-israel-394610.html
Komentar (0)