[iklan_1]
Para kandidat senang setelah ujian sastra kelas 10
Guru Vo Kim Bao, kepala kelompok sastra di Sekolah Menengah Nguyen Du (Distrik 1, Kota Ho Chi Minh), memberikan komentar umum tentang ujian sastra kelas 10 yang diikuti hampir 96.000 kandidat di Kota Ho Chi Minh pagi ini, 6 Juni.
Pak Bao menilai kertas ujian itu memberikan kesan pertama yang luar biasa karena formatnya yang unik. Kertas itu adalah surat dari guru yang dibingkai dan dihias dengan indah; sebuah papan buletin Klub Tumbuh Kembang dengan Buku…
Guru Sastra Ujian Kelas 10 memprediksi distribusi skor tahun ini
"Ujiannya terlihat panjang, tetapi tidak sulit. Materi ujiannya dekat, mudah dipahami, dan praktis. Topik-topiknya sesuai untuk kemampuan kognitif dan emosional siswa berusia 15 tahun. Soal-soalnya kreatif dan tidak pernah tumpang tindih dengan tahun-tahun sebelumnya. Ujiannya tidak rumit, semua soalnya sesuai dengan tingkat kemampuan, dan siswa dengan kemampuan akademik rata-rata juga dapat menjawab semua soal," komentar Bapak Bao.
Menurut Bapak Bao, tes sastra dibedakan dalam dua aspek: keterampilan mengerjakan tes dan berpikir kreatif. Khususnya, kandidat harus memiliki keterampilan membaca, memahami pertanyaan, menganalisis pertanyaan, dan mempresentasikan ide sesuai persyaratan. Kandidat harus memiliki pemikiran kreatif pada pertanyaan 2 dan 3 (tes 2). "Ide-ide unik untuk pertanyaan terbuka (pertanyaan 2) dan sub-pertanyaan (pertanyaan 3, tes 2) pasti akan sangat dihargai," ujar Bapak Bao.
Senada dengan itu, Ibu Huynh Le Y Nhi, seorang guru di Sekolah Menengah Dong Khoi (Distrik Tan Phu), mengatakan bahwa struktur dan metode penyusunan soal ujian bukanlah hal baru. Para penyusun soal telah memegang teguh komitmen mereka untuk menjaga keutuhan struktur soal dan memiliki tingkat keterbukaan yang tinggi terhadap instruksi dan arahan yang telah diberikan oleh Departemen Pendidikan dan Pelatihan kepada para guru untuk mempersiapkan pengetahuan dan kapasitas bagi siswa kelas 9.
Menurut Ibu Y Nhi, keterbukaan tertinggi paling jelas terlihat pada soal argumentasi sastra. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, pembuat soal memberikan sebuah karya dan meminta kandidat untuk menganalisis dan menemukan karya dengan topik yang sama untuk digunakan sebagai bukti argumen, maka pada ujian kelas 10 tahun ini, kandidat sepenuhnya bebas memilih karya dan bukti untuk mengungkapkan pandangan dan pemikiran mereka.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)