Kebijakan yang benar, masyarakat setuju
Politbiro baru saja mengeluarkan Resolusi No. 71-NQ/TW tentang terobosan dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan, yang dengan jelas menyatakan perlunya peninjauan dan evaluasi pelaksanaan Program Pendidikan Umum, guna memastikan tersedianya satu set buku teks terpadu di seluruh negeri. Selain itu, Resolusi tersebut juga menetapkan tujuan penyediaan buku teks gratis bagi seluruh siswa pada tahun 2030.
Terkait kebijakan ini, para administrator, guru, dan orang tua di Son La menyatakan persetujuan mereka. Faktanya, selama bertahun-tahun, penggunaan berbagai macam buku pelajaran oleh sekolah telah menyebabkan kurangnya keseragaman, sehingga menyulitkan siswa untuk pindah sekolah, dan menyebabkan pemborosan karena buku tidak dapat digunakan kembali.
Bapak Dinh Van Thien, Desa Cao Da 1, Kelurahan Bac Yen, menyampaikan: “Secara pribadi, saya sepenuhnya setuju. Perlu ada satu set buku pelajaran yang seragam untuk siswa di seluruh negeri, dan buku-buku tersebut tidak boleh sering diganti untuk mengurangi biaya bagi orang tua dalam menyekolahkan anak-anak mereka.”
Pada tahun ajaran 2025-2026, Son La akan memiliki 609 lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, dengan hampir 380.000 siswa. Setiap tahun, orang tua harus mengeluarkan banyak uang untuk buku pelajaran dan materi pembelajaran. Bapak Mui Van Khoa, warga komune Ta Hoc, mengatakan: "Bagi masyarakat di daerah dataran tinggi yang sulit dan berpenghasilan rendah, membeli berbagai jenis buku pelajaran dan sumbangan lainnya merupakan beban yang nyata."
Guru Le Thi Dieu Linh, Sekolah Dasar Chieng Sinh, mengatakan: “Ketika siswa kehilangan buku pelajaran mereka karena banjir, unit dan organisasi yang menyediakan buku-buku tersebut seringkali tidak sesuai dengan buku pelajaran yang sedang dipelajari siswa, sehingga mereka tidak dapat menggunakannya. Oleh karena itu, diperlukan satu set buku pelajaran yang terpadu untuk menghemat biaya dan menjaga konsistensi.”

Buku teks yang terpadu menciptakan fondasi yang merata
Dari kekurangan-kekurangan di atas, kebijakan satu set buku teks terpadu dianggap tepat untuk diterapkan. Bapak Nguyen Van Chien, Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Son La, menekankan: "Membangun satu set buku teks terpadu merupakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Hal ini bukan hanya tentang konsistensi isi, tetapi juga merupakan fondasi penting untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah."
Menurut Bapak Chien, perangkat buku teks terpadu perlu disusun berdasarkan pemilihan dan rujukan pada intisari perangkat buku teks yang ada, yang menjamin kelengkapan dan menghindari pemborosan. Dengan adanya kesatuan, pelatihan guru, pengorganisasian pembelajaran, pengujian, dan evaluasi juga akan lebih mudah. Khususnya, siswa di daerah terpencil, terisolasi, atau perkotaan akan memiliki kesempatan belajar yang setara, yang berkontribusi pada pengurangan kesenjangan antarwilayah.
"Dengan seperangkat buku teks yang sama, siswa etnis minoritas di daerah pegunungan atau siswa di perkotaan memiliki basis pengetahuan yang sama. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat," ujar Bapak Chien.

Resolusi Baru – sebuah tonggak penting
Tidak hanya menciptakan keadilan bagi siswa, satu set buku teks terpadu juga membantu guru lebih nyaman dalam mengajar. Bapak Dang Van Hieu, Direktur Pusat Pendidikan Berkelanjutan Komune Mai Son, berkomentar: "Memiliki satu set buku teks terpadu akan menciptakan dokumen standar, membantu guru dengan mudah berbagi pengalaman, menghemat waktu dalam mengenal berbagai set buku untuk fokus pada pengembangan profesional."
Bagi orang tua, terutama di daerah tertinggal, biaya pembelian buku pelajaran setiap tahun ajaran merupakan beban yang signifikan. Ketika mereka dapat menggunakan kembali buku-buku lama, beban mereka akan berkurang. Di saat yang sama, siswa yang pindah sekolah atau bermigrasi bersama keluarga tidak akan lagi menghadapi kendala karena perbedaan set buku.
Kebijakan ini dianggap oleh para ahli sebagai langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas, keadilan dan konsistensi dalam sistem pendidikan.
Resolusi No. 71-NQ/TW Politbiro bukan hanya sebuah dokumen arahan, tetapi juga tonggak sejarah yang menunjukkan tekad untuk menempatkan pendidikan pada posisi "kebijakan nasional teratas". Menyatukan seperangkat buku teks di seluruh negeri tidak hanya memecahkan situasi penyebaran dan kurangnya keseragaman saat ini, tetapi juga memastikan fleksibilitas ketika masih memungkinkan untuk melengkapi konten lokal yang sesuai dengan realitas pengajaran.
Dengan konsensus masyarakat dan guru, penerapan seperangkat buku pelajaran yang terpadu akan menjadi solusi mendasar dan jangka panjang, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan, mengurangi beban orang tua, dan sekaligus menciptakan landasan pengetahuan yang adil bagi semua siswa di seluruh negeri.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/giao-vien-phu-huynh-dong-tinh-ung-ho-chu-truong-thong-nhat-sgk-post748482.html
Komentar (0)