Selain bentuk seni dan festival, kostum tradisional bagi masyarakat Khmer merupakan inti sari budaya, karena tidak hanya erat kaitannya dengan kehidupan produksi dan kegiatan budaya, tetapi juga menjadi kebanggaan desa. Saat ini, integrasi budaya modern, terutama tren budaya asing, menimbulkan banyak kesulitan dan tantangan dalam melestarikan dan mempromosikan keindahan kostum tradisional etnis minoritas, termasuk masyarakat Khmer.
TREN IBADAH DI LUAR NEGERI SEDANG MENINGKAT
Baru-baru ini, siswa sebuah SMA di Provinsi Dong Nai menjadi "heboh di internet" karena foto buku tahunan mereka yang mengenakan kostum asing. Di luar lingkungan sekolah, tren pakaian asing sedang menjadi tren di kalangan anak muda selama perjalanan dan kegiatan rekreasi mereka. Belum lama ini, foto sekelompok wisatawan Vietnam yang mengenakan kostum tradisional dari berbagai negara seperti Tibet, Mongolia, Korea, dll. saat check-in di destinasi wisata domestik juga mendapat beragam tanggapan. Hal ini mungkin tampak sepele, tetapi secara tidak sengaja memudarkan identitas budaya Vietnam di kalangan sebagian anak muda.
Bagi masyarakat Khmer, pakaian adat kerap kali dikenakan pada acara-acara penting seperti hari raya, pernikahan, dan lain sebagainya. Bukan hanya soal berpakaian indah atau menjaga kehangatan, pakaian adat Khmer juga merupakan perpaduan harmonis antara kepercayaan dan agama, baik pakaian adat sehari-hari maupun hari raya, semuanya memancarkan keindahan kesopanan, kesungguhan, dan kemegahan.
Namun, mengenakan kostum tradisional pada festival semakin jarang, digantikan oleh campuran kostum asing akibat "peleburan" budaya pemuda Khmer. Selama festival persembahan bunga tahun 2024 di Pagoda Xiem Can (Komune Vinh Trach Dong, Kota Bac Lieu ), banyak anak muda yang mengenakan kostum Dubai atau Tiongkok yang menghadiri upacara tersebut menciptakan citra yang menyinggung di tengah festival yang kaya akan identitas budaya Khmer.
SHT (Dusun Giong Giua A, Komune Vinh Trach Dong) menyatakan: "Mengenakan kostum asing sedang menjadi tren bagi banyak anak muda Khmer dalam kehidupan sehari-hari dan perayaan. Ini sungguh merupakan bahaya tersembunyi yang memudarkan kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya tradisional, terutama dalam konteks derasnya arus budaya asing seperti saat ini."

Gadis-gadis Khmer dengan kostum tradisional tampil. Foto: HT
MENYEBARKAN NILAI KOSTUM KHMER
Untuk melestarikan dan mempromosikan keindahan budaya kostum tradisional masyarakat Khmer, kita harus memulainya dari generasi mendatang. Jika kita ingin orang-orang memahami nilai dan mencintai kostum nasional mereka, pertama-tama kita harus melakukan propaganda dan pendidikan yang baik, dan upaya ini membutuhkan kerja sama sekolah dan Persatuan Pemuda di wilayah pemukiman.
Misalnya, selama bertahun-tahun, Sekolah Asrama Provinsi untuk Etnis Minoritas secara rutin menyelenggarakan program seni Khmer, reka ulang festival, dan memelihara kegiatan band pentatonik di sekolah. Kegiatan-kegiatan ini mengharuskan siswa mengenakan kostum tradisional saat berpartisipasi untuk menciptakan taman bermain yang bermanfaat dan mengingatkan serta mendidik generasi muda tentang kebanggaan terhadap budaya tradisional.
Menggabungkan kostum tradisional dengan pengembangan pariwisata juga merupakan solusi yang baik untuk menyebarkan nilai unik budaya Khmer kepada wisatawan. Di beberapa pagoda khas Khmer seperti Pagoda Xiem Can, Pagoda Cu Lao, Pagoda Cai Gia Chot, dll., sebaiknya tersedia layanan penyewaan kostum Khmer bagi wisatawan untuk berfoto. Selain itu, menyelenggarakan demonstrasi pembuatan kostum yang dipadukan dengan pertunjukan seni untuk menciptakan produk wisata yang menarik dan unik, membantu masyarakat meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan pengalaman menarik bagi wisatawan.
Kostum Khmer, dengan kecanggihan, kemegahan, serta makna religius dan spiritualnya, merupakan simbol budaya dan kebanggaan setiap masyarakat Phum Soc. Oleh karena itu, melestarikan dan mempromosikan nilai kostum Khmer membutuhkan solusi yang lebih praktis, sesuai dengan perkembangan zaman, dan terutama mendidik generasi masa kini agar menyadari bahwa mengenakan kostum tradisional berarti mengenakan warisan budaya.
UMUR PANJANG
Sumber: https://baocamau.vn/gin-giu-net-dep-trang-phuc-truyen-thong-khmer-a76498.html






Komentar (0)