Pada pertengahan November 2022, 70.000 orang mengantre berjam-jam untuk membeli tiket konser Born Pink BlackPink di Jakarta, Indonesia.
Band Inggris Coldplay baru-baru ini mengumumkan bahwa semua tiket untuk tur dunia Music of the Spheres mendatang di Jakarta, yang dijadwalkan pada bulan November, telah terjual habis.
Konser BlackPink menarik puluhan ribu penonton setiap malam.
Bagi banyak orang, ini pertanda baik. Namun, menurut Bloomberg, beberapa penduduk setempat menggunakan pinjaman online untuk membayar pertunjukan.
Hal itu mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan masyarakat Indonesia agar menjauhi layanan "beli sekarang, bayar nanti" hanya untuk mendapatkan tiket konser.
"Kebanyakan mereka yang kesulitan membayar pinjaman biasanya meminjam untuk kebutuhan konsumtif, seperti membeli peralatan baru, hiburan, fesyen , bahkan baru-baru ini membeli tiket konser," ungkap Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi.
BlackPink menggelar pertunjukan sebagai bagian dari “World Tour Born Pink” di Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, Indonesia, pada 11 Maret tahun ini.
Sekitar 70.000 penggemar harus menghabiskan antara 1,3 hingga 3,8 juta rupiah (sekitar 2 hingga 6 juta VND) untuk membeli tiket untuk menyaksikan idola mereka tampil.
Menurut Bloomberg, Indonesia juga merupakan pasar e-commerce terbesar ke-11 di dunia dengan pendapatan yang diharapkan lebih dari 44,8 miliar USD tahun ini, melampaui Brasil.
Dengan latar belakang itu, total pinjaman negara yang disalurkan melalui platform digital mencapai 51.500 miliar rupiah (setara dengan 81.288 miliar VND) pada bulan Mei, naik 28% dari tahun lalu.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, industri musik merupakan salah satu yang paling cepat berkembang dari 16 industri kreatif di Indonesia seiring dengan penerapan digitalisasi. Selama pandemi, Indonesia telah menjadi salah satu pusat streaming teratas di Asia Tenggara untuk Spotify.
Lebih dari 50% orang di industri musik menggunakan e-commerce untuk meningkatkan skala produksi dan pasar.
Faktor ini mungkin menjelaskan mengapa Indonesia menjadi tujuan ideal bagi grup musik papan atas, sebelumnya BlackPink dan segera Coldplay.
Bloomberg mengatakan bahwa, selain dampak positifnya, e-commerce juga mendorong budaya "kaya karena mengikuti tren". Pamer kekayaan secara daring kini menjadi kebiasaan dan dapat memicu kejahatan kekerasan. Hal ini juga dapat menimbulkan keresahan dan reaksi publik, terutama terhadap para pejabat.
[iklan_2]
Sumber







Komentar (0)