Yang hadir dalam acara tersebut adalah Dr. Vu Thuy Duong - Kepala Departemen Penerbitan, Akademi Jurnalisme dan Komunikasi; perwakilan Komite Rakyat Distrik Thanh Sen; pimpinan Departemen Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata; Dewan Direksi Sekolah Menengah Le Van Thiem dan banyak siswa sekolah tersebut.

Dalam pidato pembukaannya, Bapak Nguyen Cong Thanh, Wakil Direktur Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Ha Tinh, menekankan: Membaca buku bukan hanya kegiatan untuk menimba ilmu, tetapi juga perwujudan keinginan untuk belajar dan semangat pengembangan diri seumur hidup, keindahan yang melekat dalam tradisi pembelajaran bangsa kita. Mengutip pernyataan Presiden Ho Chi Minh tentang pentingnya membaca, Bapak Thanh berkata: "Di era teknologi, ketika dunia hanya sebatas sentuhan layar, buku tetap menjadi 'sumber energi bersih' kecerdasan, membantu orang untuk menenangkan diri, merenung, dan menjadi dewasa."
Dari situlah, ia mengajak setiap individu, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua, untuk menjadi “sahabat buku”, menjadikan membaca sebagai bagian alami dari kehidupan, bukan hanya untuk belajar, tetapi juga untuk menghayati, memahami, dan mencintai.

Dalam rangka program tersebut, Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Ha Tinh menyumbangkan hampir 200 buku senilai 20 juta VND kepada perpustakaan Sekolah Menengah Le Van Thiem; Perusahaan Waka juga menyumbangkan rak buku elektronik, yang berkontribusi dalam membantu siswa mengakses pengetahuan modern dan lebih mudah di era digital.
Dalam seminar tersebut, Dr. Vu Thuy Duong berdiskusi terbuka dengan staf, guru, dan siswa, menganalisis tantangan dan peluang budaya membaca di era teknologi 4.0. Banyak pendapat yang antusias dibagikan, menyarankan arah agar membaca buku—baik di atas kertas maupun di layar—tetap mempertahankan nilai spiritualnya, berkontribusi pada pembentukan kepribadian, dan memupuk pengetahuan bagi generasi muda.

Puncak acara yang paling mengesankan adalah kontes "Memperkenalkan Buku Bagus" yang diikuti oleh siswa dari semua jenjang. Dengan persiapan yang matang, kreativitas dalam penyajian, dan emosi yang tulus, para siswa membawakan kisah-kisah bermakna, menyebarkan kecintaan membaca kepada seluruh siswa.
Membuka acara, Nguyen Thi Kim Ngan (kelas 6A5) mengajak hadirin untuk membacakan "Totto-chan di Jendela", sebuah kisah polos dan murni tentang persahabatan dan mimpi indah masa kecil. Pham Bao An (kelas 7A3) melanjutkan dengan memperkenalkan "Sekolah Selalu", yang membangkitkan banyak kenangan indah dan murni dari masa-masa sekolah. Doan Nguyen Nhu Ha (kelas 8A4) menghadirkan nuansa heroik melalui karya "Kenangan Dien Bien", yang membangkitkan kebanggaan nasional. Menutup acara, Duong Thao Nguyen (kelas 9A2) meninggalkan banyak emosi saat memperkenalkan karya "Teratai Biru", yang mengungkapkan cinta dan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Ho Chi Minh tercinta.

Karya-karya tersebut disajikan secara gamblang melalui gambar, video, dan proyeksi kode QR, yang menunjukkan perpaduan budaya membaca tradisional dan teknologi digital. Juri memberikan penghargaan kepada karya-karya terbaik, sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas, emosi, dan kemampuan siswa-siswi Sekolah Menengah Le Van Thiem dalam menyebarkan kecintaan terhadap buku.
Diskusi tersebut tidak hanya menghasilkan berbagi yang berharga tetapi juga menyampaikan pesan yang kuat: Melestarikan dan mengembangkan budaya membaca di era digital berarti melestarikan inti budaya Vietnam, semangat belajar, penghargaan terhadap pengetahuan dan aspirasi untuk bangkit melalui jalur pemahaman.
Sumber: https://congluan.vn/ha-tinh-khoi-day-van-hoa-doc-trong-ky-nguyen-so-10317478.html






Komentar (0)