Menurut laporan Komisi Komunikasi Korea, dalam lima bulan pertama tahun ini, negara tersebut mencatat lebih dari 168,6 juta pesan spam, yang mewakili lebih dari 50% dari total jumlah pesan spam pada tahun 2023.
Menurut pihak berwenang Korea Selatan, jumlah pesan spam (termasuk yang menawarkan investasi pasar saham, menyamar sebagai organisasi publik, dan merekomendasikan pinjaman) telah meningkat tajam, menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna telepon seluler.
Unit investigasi terorisme siber dari Badan Kepolisian Nasional Korea mengatakan pihaknya sedang menyelidiki individu-individu yang mencuri informasi pribadi dari ruang obrolan terbuka di aplikasi KakaoTalk, mengubahnya menjadi basis data, dan menjualnya.
Investigasi tersebut menargetkan sejumlah besar orang yang terlibat dalam kebocoran data, mulai dari peretas hingga perwakilan perusahaan layanan pengiriman pesan massal.
PHUONG AN
Sumber: https://www.sggp.org.vn/han-quoc-dieu-tra-tinh-trang-tin-nhan-rac-tang-manh-post745866.html






Komentar (0)