SGGP
Pada tanggal 9 Agustus, Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa Kantor Kepresidenan Korea Selatan telah mengumumkan keadaan darurat 24 jam untuk menghadapi Topan Khanun, yang diperkirakan akan mendarat di pantai tenggara negara itu pada tanggal 10 Agustus.
Topan Khanun, yang diramalkan bergerak ke utara, kini telah mengubah jalurnya dan kemungkinan akan melanda wilayah metropolitan Seoul.
Di Jepang, akibat dampak Topan Khanun yang menyebabkan hujan lebat di wilayah selatan, banyak penerbangan dibatalkan dan banyak jalur kereta api terpaksa menghentikan sementara operasinya pada 9 Agustus. Banyak wilayah terendam banjir setelah hujan lebat selama seminggu.
Pada hari yang sama, Komisi Sungai Mekong menyatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air Xayaboury di aliran utama Sungai Mekong di Laos kemungkinan akan melepaskan air dalam beberapa hari mendatang. Komisi Sungai Mekong mengimbau masyarakat di hilir untuk bersiap menghadapi perubahan ketinggian air di Sungai Mekong.
Di Tiongkok, menurut statistik resmi yang dirilis oleh otoritas Tiongkok, per 8 Agustus, 33 orang tewas dan 18 orang hilang akibat banjir yang melanda ibu kota Beijing dan sekitarnya. Banjir tersebut juga berdampak pada hampir 1,29 juta orang, menghancurkan 59.000 rumah, dan merusak 147.000 rumah secara serius.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)