Pada tanggal 14 Juni, RATP - operator jalur metro Paris (Prancis) harus meminta maaf kepada ratusan penumpang di berbagai kereta setelah kemacetan pada jam sibuk menyebabkan penumpang terjebak di terowongan dalam kondisi pengap.
Akibatnya, 5 kereta di Jalur 4 macet sejak pukul 17.25 (waktu setempat) pada 14 Juni (pukul 00.25 tanggal 15 Juni waktu Vietnam) dan terpaksa menunggu di terowongan penghubung stasiun. Banyak pengguna media sosial membagikan foto-foto penumpang yang berdesakan di dalam gerbong kereta, yang menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi lansia dan anak-anak di dalam kereta. Semua penumpang kemudian dikeluarkan dari gerbong dan dipindahkan melalui terowongan ke stasiun berikutnya.
Kereta bawah tanah di Paris. Foto: Reuters |
RATP telah meminta maaf atas insiden tersebut dan menyesalkan dampaknya terhadap pelanggan. Perusahaan menyatakan sedang berupaya memperbaiki masalah tersebut sebaik mungkin. CEO RATP, Jean Castex, mantan Perdana Menteri Prancis, telah meminta penyelidikan internal untuk menentukan penyebab insiden langka ini.
Metro Paris adalah salah satu sistem transportasi perkotaan tertua di dunia , dan telah menjadi ikon di banyak film terkenal. Namun, semakin banyak penumpang yang mengeluhkan kepadatan penumpang, fasilitas yang sudah tua, dan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk mengakomodasi wisatawan yang datang ke Prancis selama Olimpiade Paris 2024.
Upaya modernisasi sistem sedang berlangsung, dengan Jalur 4 yang juga secara bertahap dimodernisasi menjadi sistem tanpa pengemudi. Pada tahun 2022, Presiden Prancis Emmanuel Macron menawarkan mantan Perdana Menteri Castex posisi kepala RATP, dengan harapan pengalamannya dapat membantu memecahkan masalah sistem metro.
VNA
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)