![]() |
Renato Gaucho adalah seorang pelatih dengan kepribadian yang kuat. |
Perjalanan luar biasa Fluminense di Piala Dunia Antarklub FIFA berakhir dengan kekalahan 0-2 dari Chelsea di semifinal pagi ini, tetapi pelatih Renato Gaucho percaya bahwa apa yang ditunjukkan tim Brasil itu adalah pengingat, tidak hanya bagi dunia tetapi juga bagi sepak bola di tanah airnya, bahwa pelatih lokal pantas mendapatkan lebih banyak rasa hormat.
Hanya dalam tiga bulan sejak mengambil alih kepemimpinan, Renato Gaucho telah mengubah tim yang sebelumnya berjuang menghindari degradasi menjadi sumber inspirasi global. Di bawah kepemimpinan pelatih berusia 61 tahun ini, Fluminense melaju jauh di Piala Dunia Antarklub FIFA dan menerima sambutan antusias dari para penggemar.
"Saya berharap bukan hanya dunia, tetapi juga Brasil sendiri, akan melihat pelatih Brasil dari sudut pandang yang berbeda dan lebih menghargai mereka," ujar pelatih Renato setelah pertandingan.
"Saya tidak menentang pelatih asing. Tetapi semua orang terus membicarakan mereka, sementara hampir tidak ada yang memperhatikan pelatih domestik kita. Turnamen ini telah menunjukkan bahwa kita juga dapat mencapai hal-hal besar. Dan saya berharap pengakuan itu akan terus berlanjut."
![]() |
Para penggemar Fluminense memenuhi tribun selama pertandingan mereka melawan Chelsea. |
Setelah berulang kali menyuarakan penentangannya terhadap masuknya pelatih asing ke klub-klub Brasil, Renato Gaucho kini memiliki alasan yang lebih kuat untuk menegaskan sudut pandangnya.
Setelah memimpin Fluminense meraih kemenangan di Kejuaraan Negara Bagian Rio pada tahun 1995 sebagai pemain, ia kini dipuji sebagai figur yang membangkitkan kembali tim tersebut, contoh utama bakat kepelatihan domestik yang diremehkan selama bertahun-tahun.
Suasana di Piala Dunia Antarklub FIFA tahun ini juga mencerminkan semangat para penggemar Amerika Selatan, yang menghadirkan nuansa meriah di tribun dan menyaksikan klub-klub mereka memberikan kejutan melawan perwakilan Eropa yang tangguh.
Sebagai satu-satunya tim Amerika Selatan yang tersisa di turnamen ini, Fluminense dapat meninggalkan panggung dunia dengan kepala tegak.
"Para penggemar kami sekarang lebih bersemangat dan bahagia," kata pelatih Portaluppi. "Mereka berharap kami mempertahankan performa ini ketika kembali ke Brasil, dan itu adalah komitmen saya."
Sumber: https://tienphong.vn/hlv-renato-gaucho-va-thong-diep-sau-hao-quang-hlv-brazil-xung-dang-duoc-ton-trong-post1758693.tpo









Komentar (0)