Berlangsung pada tanggal 6 dan 7 Desember 2025, babak kompetisi mempertemukan 22 tim terbaik yang lolos babak daring, memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk menunjukkan kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, dan semangat inovatif mereka dalam lingkungan internasional.

Juri tahun ini mencakup para ahli terkemuka di bidang kecerdasan buatan, teknologi, dan strategi, yang membawa perspektif multidimensi, keahlian tinggi, dan orientasi internasional ke kompetisi, dengan nama-nama terkemuka bergengsi seperti:

Profesor Thomas E. Patterson, Kennedy School of Government, Universitas Harvard, anggota Dewan Kepemimpinan Michael Dukakis Institute for Leadership and Innovation. Profesor Patterson juga merupakan salah satu pendiri Boston Global Forum. Pengetahuan dan pengalamannya yang mendalam akan menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi para kandidat muda dalam perjalanan mereka di bidang penelitian AI.

Bapak Nguyen Anh Tuan adalah salah satu pendiri dan CEO Boston Global Forum, Institut Michael Dukakis untuk Kepemimpinan dan Inovasi. Bapak Nguyen Anh Tuan juga merupakan pelopor dalam berbagai inisiatif internasional tentang kecerdasan buatan dan pendidikan kewarganegaraan global, termasuk "Inisiatif untuk Masyarakat Kecerdasan Buatan" (AIWS) yang bekerja sama dengan para ahli dari Harvard dan MIT. Kehadirannya di dewan akan membantu para kandidat lebih memahami potensi AI dan tanggung jawab sosial.

Bapak Yasuhide Nakayama adalah mantan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, yang saat ini menjabat sebagai perwakilan Boston Global Forum di Jepang dan Taiwan (Tiongkok). Beliau telah memegang berbagai jabatan penting, seperti Wakil Menteri Pertahanan dan Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Jepang. Setelah meninggalkan Parlemen Jepang pada tahun 2021, beliau tetap menjadi penasihat strategis LDP untuk urusan luar negeri, pertahanan, dan teknologi.

Gambar pelajaran 14.png
Anggota Dewan Penasihat dan Juri Kontes AI Vietnam 2025

Cansu Canca adalah Direktur Program AI yang Bertanggung Jawab di Northeastern University dan pendiri AI Ethics Lab. Beliau adalah pakar internasional di bidang etika AI, yang berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan untuk WEF, Uni Eropa, NIH, IEEE, dan berkolaborasi dengan PBB dan Interpol. Dengan lebih dari satu dekade pengalaman di bidang bioetika dan kesehatan masyarakat di Harvard, Universitas Hong Kong, dan WHO, beliau dianggap sebagai salah satu tokoh terkemuka di dunia dalam etika AI.

Jeff Saviano adalah pemimpin inovasi pajak global di EY, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam memberikan nasihat tentang risiko, peluang, dan kebijakan teknologi mutakhir. Ia memimpin Inisiatif Etika AI dalam Bisnis di Edmond & Lily Safra Center for Ethics, Harvard, dan memberikan nasihat kepada berbagai dewan tentang strategi dan etika AI. Ia adalah anggota pendiri The Prosperity Collaborative dan secara rutin menjadi pembicara di WEF dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Glen Weyl adalah seorang ekonom dan teknolog sosial, salah satu pendiri dan ketua Plurality Institute, serta pemimpin proyek khusus di Microsoft Research. Ia adalah penulis buku "Radical Markets", Quadratic Voting, dan studi "Decentralized Society". Ia pernah mengajar di Chicago, Harvard, Yale, dan meraih gelar Ph.D. di bidang ekonomi dari Princeton. Ia dinobatkan sebagai salah satu dari 10 influencer blockchain teratas oleh CoinDesk dan dinobatkan sebagai influencer global oleh WIRED dan Bloomberg Businessweek.

Dengan berkumpulnya para cendekiawan dan pakar terkemuka dunia, Juri Kontes AI Vietnam 2025 menghadirkan metode evaluasi yang ilmiah dan objektif serta menginspirasi para kontestan untuk mengejar nilai-nilai kecerdasan buatan yang berkelanjutan. Kontes ini diharapkan dapat menjadi landasan peluncuran bagi proyek-proyek unggulan dan berkontribusi pada perkembangan ekosistem AI yang kuat di Vietnam.

(Sumber: VLAB Innovation)

Sumber: https://vietnamnet.vn/hoi-dong-co-van-va-ban-giam-khao-danh-tieng-tai-vietnam-ai-contest-2025-2470462.html