Pada tanggal 7 Desember, para peneliti dari Universitas Ibrani Yerusalem (Israel) dan Universitas Princeton (AS) mengumumkan penemuan baru bahwa otak manusia memproses bahasa lisan dalam urutan langkah demi langkah, dengan demikian mencerminkan operasi internal model kecerdasan buatan (AI) yang canggih.
Meskipun terdapat perbedaan struktural mendasar, otak manusia dan Model Bahasa Besar (LLM) memiliki kesamaan yang luar biasa dalam cara mereka menafsirkan makna, menurut penelitian.
Bekerja sama dengan para ahli dari Google Research, tim peneliti menunjukkan bahwa selama proses mendengarkan dan menerima ucapan, otak mengubah kata-kata menjadi makna melalui serangkaian langkah saraf yang cepat.
Proses interpretasi ini diterapkan dari waktu ke waktu berdasarkan model yang secara langsung sesuai dengan metode pemrosesan informasi model AI di beberapa lapisan kedalaman analitis.
Selain itu, studi ini menemukan bahwa respons otak awal terhadap ucapan sesuai dengan lapisan analisis awal yang dangkal dalam model AI, yang berfokus pada fitur-fitur sederhana. Aktivitas otak pada tahap selanjutnya bertepatan dengan lapisan analisis AI yang lebih dalam, yang mensintesis konteks, intonasi, dan lapisan makna yang kompleks.
Korelasi ini khususnya terlihat jelas di area Broca – pusat bahasa utama otak, tempat pemrosesan informasi paling intens di otak bertepatan dengan lapisan analitis terdalam dan tercanggih model AI.
Temuan baru ini menantang teori linguistik tradisional, yang memandang pemrosesan bahasa sebagai sistem yang mengikuti aturan baku. Sebaliknya, penelitian ini memperkuat pandangan bahwa lapisan makna terbentuk secara bertahap melalui konteks.
Tim peneliti telah menerbitkan semua data yang merekam aktivitas otak dan fitur bahasa untuk mendukung studi lebih lanjut tentang decoding bahasa alami. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/nao-nguoi-va-mo-hinh-tri-tue-nhan-tao-co-su-tuong-dong-trong-giai-ma-ngon-ngu-post1081739.vnp










Komentar (0)