Perundingan gencatan senjata Gaza akan berlangsung di Doha, Qatar pada 15 Agustus, dengan para pejabat dari Israel, Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir. Para mediator diperkirakan akan berkonsultasi dengan Hamas setelah perundingan Doha.
Menurut pengumuman Kantor Perdana Menteri Israel, Perdana Menteri Netanyahu telah menyetujui delegasi Israel untuk pergi ke Doha pada tanggal 15 Agustus untuk melakukan negosiasi.
Sebelumnya, pada 14 Agustus, pejabat AS menyatakan harapan bahwa perundingan gencatan senjata di Gaza akan berlangsung sesuai rencana meskipun pasukan Hamas Palestina tidak akan menghadiri putaran perundingan ini.
Berbicara pada konferensi pers rutin, sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengonfirmasi bahwa Direktur CIA Bill Burns dan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Brett McGurk akan mewakili AS dalam negosiasi yang dijadwalkan berlangsung hari ini, 15 Agustus, di ibu kota Doha, Qatar.
Pejabat Gedung Putih juga menilai dimulainya kembali perundingan gencatan senjata di Gaza sebagai langkah penting, sambil menekankan bahwa Washington berharap perundingan ini akan mencapai kesepakatan seperti yang diharapkan.
Para pihak saat ini sedang mendorong negosiasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, yang akan mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di Israel. Namun, ketidaksepakatan mengenai proses implementasi dan isu-isu kunci lainnya terus menghambat proses tersebut.
Hamas mengatakan pada tanggal 14 Agustus bahwa pihaknya tidak akan berpartisipasi dalam perundingan gencatan senjata tetapi para mediator akan berkonsultasi dengan kelompok tersebut setelah perundingan.
KEBAHAGIAAN
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/hom-nay-se-dien-ra-dam-phan-ngung-ban-o-gaza-post754117.html
Komentar (0)