Menurut informasi terkini, tiga negara Eropa lainnya telah mengakui negara Palestina meskipun ada keberatan dari Israel.
"Awalnya kami ingin mengakui Palestina ketika perjanjian damai tercapai. Namun, Irlandia telah memutuskan untuk mengambil langkah ini sekarang, bersama Spanyol dan Norwegia, demi mencapai perdamaian di kawasan tersebut," ujar Perdana Menteri Irlandia Simon Harris.
| Ada banyak tanda bahwa Israel akan segera melancarkan serangan besar-besaran terhadap Rafah dalam waktu dekat. Foto: Reuter. |
Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide memuji pengakuan tersebut sebagai "hari istimewa bagi hubungan Norwegia-Palestina".
Setelah kabinet Spanyol bergerak untuk mengakui Negara Palestina, Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares mengatakan masih ada jalan panjang yang harus ditempuh, dan Spanyol siap mendukung jalan Palestina menuju perdamaian.
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares diperkirakan akan menjamu menteri luar negeri Yordania, Qatar, Arab Saudi, dan Turki di Madrid untuk menandai pengakuan Spanyol terhadap Negara Palestina.
Rencana untuk mengakui negara Palestina, yang diumumkan oleh ketiga negara minggu lalu, segera menyebabkan Israel bereaksi keras dan menarik duta besarnya untuk konsultasi mendesak, sementara juga memperburuk ketegangan diplomatik , terutama dengan Spanyol.
Duta Besar Palestina untuk Madrid, Husni Abdel Wahed, berterima kasih kepada ketiga negara atas langkah yang sangat penting ini. Ia mendesak negara-negara Eropa lainnya yang mendukung solusi dua negara untuk "menunjukkan komitmen mereka dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai mereka".
Pengakuan negara Palestina telah memicu perdebatan sengit di Uni Eropa. Selama beberapa dekade, pengakuan resmi Negara Palestina dianggap sebagai akhir dari negosiasi perdamaian antara Israel dan Palestina.
Dengan tiga negara yang mengakui Negara Palestina, yaitu Spanyol, Norwegia, dan Irlandia, berarti 145 dari 193 negara anggota PBB dan 10 dari 27 negara Uni Eropa mengakui Negara Palestina. Pada tahun 2014, Swedia menjadi anggota Uni Eropa pertama yang mengakui Negara Palestina.
Sebagian besar pemerintah Barat, termasuk Amerika Serikat, telah menyatakan siap mengakui negara Palestina, tetapi hanya setelah konflik tersebut terselesaikan. Pertempuran yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah memicu meningkatnya seruan untuk pengakuan negara Palestina.
| Rafah terus menjadi sasaran serangan udara Israel dalam beberapa pekan terakhir. Foto: AP |
Sementara itu, sumber-sumber dari Jalur Gaza mengatakan bahwa tank-tank Israel memasuki pusat kota Rafah, di Jalur Gaza selatan. Ini merupakan langkah terbaru Israel setelah tiga minggu pertempuran di wilayah tersebut.
Tank-tank Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terlihat di dekat Masjid Al-Awda, sebuah landmark di pusat kota Rafah. Rekaman yang diunggah di media sosial oleh Al Jazeera menunjukkan tank-tank tersebut bergerak semakin dalam ke bagian barat Rafah.
Militer Israel belum mengomentari laporan tersebut, dan mengatakan akan memberikan pernyataan lebih lanjut tentang operasi Rafah di kemudian hari. Ini akan menjadi pertama kalinya tank-tank Israel memasuki pusat Rafah.
Sementara itu, IDF terus menyerang Rafah dengan serangan udara dan tembakan tank, meskipun ada kecaman internasional setelah serangan udara terhadap tempat penampungan warga sipil pada 26 Mei menewaskan sedikitnya 45 orang. Tank-tank Israel bergerak maju menuju bagian barat kota dan mengambil posisi di puncak Bukit Zurub.
Rafah adalah kota paling selatan di Jalur Gaza, tempat sekitar 1,4 juta warga Palestina mencari perlindungan setelah dievakuasi dari daerah lain di jalur tersebut.
Israel memulai apa yang digambarkannya sebagai operasi darat terkendali di Rafah awal bulan ini, meskipun telah berulang kali diperingatkan oleh komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, bahwa tindakan tersebut dapat menyebabkan krisis kemanusiaan berskala besar. Tank-tank Israel kemudian menyelidiki di sekitar pinggiran Rafah dan memasuki beberapa distrik timur.
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan sekitar satu juta orang telah meninggalkan Rafah dalam tiga minggu terakhir.
[iklan_2]
Sumber: https://congthuong.vn/chien-su-israel-hamas-ngay-2952024-israel-tien-vao-trung-tam-rafah-323039.html






Komentar (0)