Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) baru saja merekam lubang hitam pertama yang melahap bintang-bintang di galaksi yang tertutupi oleh debu kosmik – tempat-tempat yang tidak dapat diamati oleh sebagian besar teleskop lainnya.
Menurut penelitian yang diterbitkan pada 1 Agustus di Astrophysical Journal Letters, JWST menggunakan kemampuan pengamatan inframerahnya yang unggul untuk menembus awan debu, mengungkapkan peristiwa langka yang disebut TDE – sebuah fenomena di mana sebuah bintang terlalu dekat dengan lubang hitam, diregangkan menjadi cakram gas panas yang berputar, dan secara bertahap ditelan.
Biasanya, TDE (Transitional Debris Events) terdeteksi oleh sinar-X, ultraviolet, atau cahaya tampak yang dipancarkan dari gas bintang yang dipanaskan – tetapi di lingkungan berdebu, sinyal-sinyal ini hampir sepenuhnya terhalang.
Namun, debu kosmiklah, setelah menyerap energi tersebut, yang memancarkan cahaya inframerah – sinyal khas yang dapat dideteksi oleh JWST.
Dr. Megan Masterson, seorang astrofisikawan di MIT, mengatakan: “Panjang gelombang pengamatan tradisional hampir seluruhnya terhalang oleh debu, tetapi JWST dapat melihat sinyal inframerah yang dipancarkan beberapa bulan kemudian – ini hampir satu-satunya cara untuk mempelajari lubang hitam yang melahap bintang tetapi tersembunyi oleh debu.”
Dalam penelitian sebelumnya, tim Masterson meninjau data dari survei inframerah dan mengidentifikasi 12 penanda potensial TDE.
Dengan JWST, mereka memfokuskan pada empat kasus dan mendeteksi atom yang terionisasi kuat – indikasi jelas adanya radiasi berenergi tinggi dari lubang hitam aktif.
Pada saat yang sama, jejak debu silikat juga menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa ini lebih mungkin merupakan lubang hitam "tidak aktif" yang terbangun untuk "memangsa" sebuah bintang secara perlahan, daripada lubang hitam yang terus menerus melahap bintang seperti pada quasar.
Simulasi komputer kemudian mengkonfirmasi bahwa pengamatan JWST sepenuhnya konsisten dengan skenario TDE.
Penemuan ini tidak hanya membantu para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana lubang hitam berperilaku di lingkungan berdebu yang membentuk sebagian besar alam semesta, tetapi juga membuka cara baru untuk "melihat" lubang hitam yang sebelumnya hampir tak terlihat ini.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/james-webb-lan-dau-tien-quan-sat-ho-den-an-nhe-sao-trong-vu-tru-post1053404.vnp






Komentar (0)