Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Awal Mimpi Buruk Jobe Bellingham

Dulunya diharapkan mengikuti jejak saudaranya Jude, Jobe Bellingham perlahan-lahan terjerumus ke dalam lingkaran tekanan, kesalahan, dan masalah di luar lapangan.

ZNewsZNews19/10/2025

Jobe Bellingham perlahan-lahan terjerumus ke dalam lingkaran tekanan, kesalahan, dan masalah di luar lapangan.

Pada musim panas 2025, ketika Dortmund mengumumkan perekrutan Jobe Bellingham, banyak yang percaya bahwa klub Ruhr tersebut telah merekrut "versi 2.0" Jude – yang pernah bersinar di Signal Iduna Park sebelum pindah ke Real Madrid. Namun, hanya beberapa bulan kemudian, impian itu pudar, digantikan oleh serangkaian masalah, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Semuanya berawal dari awal musim yang kurang memuaskan. Jobe sering duduk di bangku cadangan di awal musim, gagal menembus tim utama Niko Kovac. Dan ketika kesempatannya datang di "Clasico Jerman" melawan Bayern, pemain berusia 19 tahun itu langsung menjadi sorotan.

Dibawa masuk ke lapangan di babak kedua, Jobe melakukan kesalahan dalam perselisihan yang berujung pada gol kedua Dortmund. Kesalahan itu membuat tim kuning-hitam itu hampir tak berdaya, dan kekalahan pun tak terelakkan. Nama "Bellingham Jr" langsung dicemooh sebagai simbol ketidakdewasaan tim.

Namun, kesalahan teknis itu hanyalah puncak gunung es. Perang kata-kata antara ayahnya, Mark Bellingham, dan direktur olahraga Sebastian Kehl beberapa minggu sebelumnya telah menyebabkan keretakan di Dortmund. Menurut media Jerman, Mark tidak puas dengan minimnya kesempatan yang diberikan kepada putranya, sementara klub bersikeras bahwa Jobe membutuhkan "waktu dan kerendahan hati" untuk berkembang.

Sejak saat itu, hubungan antara keluarga Bellingham dan Dortmund menjadi tegang, membuat Jobe mendapat tekanan ganda: baik dari media maupun dari harapan kerabatnya.

Menghadapi kritik yang ditujukan kepada rekan senegaranya yang masih muda, Harry Kane, yang mencetak gol untuk Bayern dalam pertandingan itu, angkat bicara untuk membela diri: “Situasinya sulit. Jobe mencoba menghalau bola, tetapi Olise bereaksi lebih cepat. Sungguh disayangkan, tetapi dia harus terus berjuang dan bekerja lebih keras.”

Perkataan Kane bagaikan nasihat bagi pemain yang tersesat dalam mimpinya sendiri.

Jobe tak pernah menyembunyikan keinginannya untuk mengikuti jejak sang kakak, Jude. Namun, kesuksesan Jude Bellingham di Real Madrid—mulai dari mencetak gol di Liga Champions hingga dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Eropa—telah membayanginya.

Kini, dengan kariernya yang berantakan, Jobe membutuhkan kesabaran dan keberanian lebih dari sebelumnya. Pasalnya, Dortmund, seperti sepak bola Jerman, telah menyaksikan banyak pemain muda menurun karena tak mampu menahan tekanan ekspektasi.

Jika ia tidak bisa lepas dari label “adik Jude”, Jobe Bellingham berisiko menjadi contoh menyedihkan berikutnya dalam daftar panjang talenta yang telah memudar karena halo keluarganya sendiri.

Sumber: https://znews.vn/khoi-dau-ac-mong-cua-jobe-bellingham-post1595174.html


Komentar (0)

No data
No data

Warisan

Angka

Bisnis

Video penampilan kostum nasional Yen Nhi mendapat jumlah penonton terbanyak di Miss Grand International

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk