Berjalan menuju altar bersama orang yang dicintai adalah impian banyak pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun, Dao Cuong dan kekasihnya, Van Van (Tiongkok), tampak bahagia, tetapi kebahagiaan itu hancur tepat sebelum pernikahan karena hasil pemeriksaan kesehatan.
Cinta yang indah tiba-tiba hancur
Dao Cuong lahir dan dibesarkan dalam keluarga tradisional, dengan pendidikan yang ketat dari orang tuanya. Ia dan Van Van kuliah di universitas yang sama. Setelah beberapa interaksi, Dao Cuong mulai menyukai Van Van dan mendekatinya. Namun, saat itu, Van Van menjawab bahwa ia hanya ingin fokus belajar dan tidak ingin memikirkan cinta.
Bagi Dao Cuong saat itu, kata-kata Van Van bukanlah penolakan, melainkan cerminan filosofi hidup gadis muda itu. Ia menganggap Van Van sebagai sosok ideal yang dicarinya: tradisional dan murni. Pemikiran ini semakin mendorong Dao Cuong untuk mengejar Van Van.
Ketulusan Dao Cuong setelah hampir 4 tahun menyentuh hati Van Van. Menjelang kelulusan, Van Van menerima lamaran Dao Cuong. Tak lama kemudian, kedua orang tua bertemu dan bahkan segera menetapkan tanggal pernikahan.
Dao Cuong-lah yang menyarankan mereka untuk menjalani pemeriksaan kesehatan pranikah, karena ia yakin itu adalah hak dan kewajiban mereka. Awalnya, Van Van menolak karena ia pikir pacarnya tidak mempercayainya. Dao Cuong membujuk dan menjelaskan banyak manfaat pemeriksaan kesehatan pranikah. Akhirnya, Van Van mengangguk setuju.
Ilustrasi. Foto: Internet
Akan tetapi, saat dia memegang hasil itu di tangannya, Dao Cuong tidak lagi merasa bahagia.
Ternyata hasil tes menunjukkan Van Van telah melakukan aborsi. Hal ini membuat Dao Cuong geram dan memutuskan untuk segera membatalkan pertunangan. Dalam kemarahan yang meluap, ia melemparkan hasil tes tersebut kepada Van Van dan berteriak: "Aku tidak menyangka kamu akan seperti ini, ayo kita putus!". Menghadapi pertanyaan dari pacarnya, Van Van hanya bisa menutupi wajahnya dan menangis.
Citra gadis polos dan murni yang selalu ia kejar tiba-tiba runtuh. Semua tindakan Van Van sebelumnya di mata Dao Cuong menjadi palsu. Itulah sebabnya ia tak bisa mengendalikan emosinya dan bereaksi begitu keras.
Perdebatan netizen
Kisah pasangan itu kemudian dimuat di halaman 163. Di kolom komentar artikel, banyak orang bingung dengan reaksi Dao Cuong, karena di masyarakat modern, seks pranikah bukan lagi hal yang asing. Kegagalan masa lalu seseorang tidak menentukan siapa dirinya.
Beberapa netizen berpendapat bahwa ketika masih muda, mereka mungkin kurang pengertian, membuat kesalahan atau kesalahpahaman adalah hal yang tak terelakkan. Dao Cuong seharusnya memberi pacarnya kesempatan untuk menjelaskan.
Ilustrasi. Foto: Internet
Namun, ada pula yang berpihak pada pria ini. Mereka berpendapat bahwa dalam cerita ini, tindakan Dao Cuong memang gegabah, tetapi bukan berarti sepenuhnya tidak masuk akal. Karena siapa pun yang berada dalam situasi imajiner akan sulit untuk tetap tenang. Kesalahan Van Van adalah tidak berterus terang kepada Dao Cuong sejak awal.
Apa pun yang dialami gadis itu, yang penting adalah apakah ia mengakuinya dengan jujur atau tidak. Yang membuat Dao Cuong marah bukanlah hasil pemeriksaan kesehatan, melainkan runtuhnya kepercayaan. Itulah akar penyebab perpisahan mereka. Seandainya Van Van jujur kepada Dao Cuong sebelumnya, mereka mungkin takkan bisa bersama, tetapi mereka juga takkan harus menanggung rasa sakit yang mereka alami sekarang.
Pernikahan adalah peristiwa penting dalam hidup seseorang, dan ketulusan adalah fondasi yang paling kokoh. Hanya ketika suami dan istri saling jujur, mereka dapat memahami, bersimpati, dan bersama-sama membangun kebahagiaan keluarga.
Menurut 163, Sohu
Thuy Anh
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/chang-trai-huy-hon-sau-khi-xem-ket-qua-kiem-tra-suc-khoe-tien-hon-nhan-khong-ngo-co-la-nguoi-nhu-vay-172241011215455117.htm






Komentar (0)