Baru-baru ini, Bank HSBC di Vietnam menegaskan bahwa Vietnam memiliki potensi yang luar biasa, terutama dalam mempromosikan transformasi digital dan mengembangkan energi terbarukan, dengan tujuan mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
| Vietnam telah meraih banyak kesuksesan ekonomi yang mengesankan dalam beberapa dekade terakhir. (Sumber: Shutterstock) |
Terlepas dari iklim ekonomi global yang menantang, HSBC masih memperkirakan bahwa ekonomi Vietnam akan tumbuh sebesar 7% pada tahun 2024, menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di ASEAN dan menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB) baru yang setara dengan Belanda.
Tim Evans, CEO HSBC Vietnam, menyatakan bahwa Vietnam telah mencapai banyak keberhasilan ekonomi yang mengesankan dalam beberapa dekade terakhir, naik menjadi salah satu dari 40 ekonomi teratas dunia dalam hal PDB dan termasuk dalam 20 besar dalam hal perdagangan.
Kemajuan ini telah meningkatkan pendapatan per kapita sebanyak 43 kali lipat, dari $100 pada awal reformasi menjadi $4.300 saat ini.
Namun, dunia berubah dengan cepat dengan dua tren utama: transformasi digital dan perubahan iklim. Hal ini membutuhkan kemampuan beradaptasi untuk memastikan pembangunan berkelanjutan.
Menurut Tim Evans, perkembangan teknologi yang pesat, terutama kecerdasan buatan (AI), mengubah seluruh kehidupan dan industri.
"Covid-19 telah mempercepat proses transformasi digital, mendorong e-commerce, kerja jarak jauh, dan layanan online lainnya. Vietnam memiliki potensi besar untuk konsumsi digital berkat populasi mudanya, tingkat penggunaan internet yang tinggi, dan ekosistem e-commerce yang berkembang pesat," kata CEO HSBC Vietnam.
Untuk mewujudkan potensi ini sepenuhnya, Vietnam perlu terus berinvestasi dalam pendidikan dan meningkatkan akses terhadap teknologi.
Selain itu, perubahan iklim menghadirkan tantangan dan peluang bagi Vietnam.
Pemerintah Vietnam telah mengeluarkan strategi nasional tentang transformasi digital dan pertumbuhan hijau. Dunia usaha juga secara bertahap menyadari pentingnya transformasi dan mulai menerapkan rencana respons.
Namun, baik transformasi digital maupun transformasi hijau membutuhkan sumber daya keuangan yang sangat besar.
Menurut perkiraan HSBC, Vietnam membutuhkan sekitar 400 miliar dolar AS untuk menanggapi perubahan iklim, sementara biaya transformasi digital global diperkirakan akan mencapai hampir 4 triliun dolar AS pada tahun 2027.
Sumber: https://baoquocte.vn/kinh-te-viet-nam-tang-truong-an-tuong-keo-dai-nhieu-thap-ky-gdp-se-dat-7-trong-nam-2024-292187.html






Komentar (0)