![]() |
Mayor Jenderal Nguyen Ngoc Cuong, Direktur Pusat Data Nasional, menyampaikan informasi ini pada konferensi tersebut. Foto: NDA . |
Pada pagi hari tanggal 13 Desember di Hung Yen, Kementerian Keamanan Publik menyelenggarakan lokakarya internasional tentang Ekonomi Data, yang dihadiri oleh 350 delegasi domestik dan internasional. Acara ini menandai tonggak penting karena Vietnam secara resmi menetapkan arsitektur tata kelola data nasionalnya.
Dalam sambutan pembukaannya, Mayor Jenderal Nguyen Ngoc Cuong, Direktur Pusat Data Nasional, menegaskan bahwa dunia telah memasuki fase baru. "Jika abad ke-20 didorong oleh minyak dan industri berat, maka abad ke-21 didorong oleh data, pengetahuan, dan kemampuan analitis," kata perwakilan Pusat Data Nasional tersebut.
Data kini telah menjadi faktor produksi yang setara dengan tanah, tenaga kerja, dan modal. Data dihargai, diperdagangkan, dan dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas. Data berkontribusi langsung terhadap PDB di banyak negara anggota OECD dan Eropa.
Vietnam tidak terlepas dari tren ini. Pemerintah telah menugaskan Kementerian Keamanan Publik sebagai pusat koordinasi nasional untuk data. Kementerian tersebut sedang mengimplementasikan Pusat Data Nasional, membangun sistem konektivitas data nasional, dan menetapkan standar data yang ter统一.
Raymond Gordon, Presiden Universitas Inggris di Vietnam, menekankan bahwa data bukan hanya soal teknologi. Data adalah arsitektur pembangunan suatu bangsa baru. Data terkait dengan hak, kepercayaan terhadap institusi, dan legitimasi sistem digital.
"Ekonomi data bukan sekadar kisah teknologi. Ini adalah arsitektur pembangunan nasional baru, yang melibatkan bagaimana suatu negara merancang infrastruktur, tata kelola, sumber daya manusia, kerangka kepercayaan, dan kemampuan untuk mengubah informasi menjadi nilai secara aman, bertanggung jawab, dan dalam skala besar," tegas Raymond Gordon.
Lokakarya tersebut mengangkat empat pertanyaan utama: Model ekonomi berbasis data mana yang cocok untuk negara yang berkembang pesat seperti Vietnam? Bagaimana data menghasilkan produktivitas? Bagaimana aset data dapat diukur? Kerangka hukum apa yang dibutuhkan untuk pemanfaatan data yang aman dan transparan?
Para penyelenggara mengantisipasi tiga bidang kerja sama jangka panjang. Pertama, penelitian tentang ekonomi data sesuai dengan standar OECD, Uni Eropa, Inggris, dan Australia. Kedua, kerja sama dalam tata kelola dan keamanan data. Ketiga, pelatihan sumber daya manusia berkualitas tinggi di bidang analitik data dan kecerdasan buatan.
"Ini bukan hanya tentang kolaborasi antara lembaga, universitas, dan para ahli. Ini tentang keinginan untuk membangun jaringan internasional di bidang ekonomi data, dengan Vietnam sebagai titik penghubung untuk kawasan Asia Tenggara," tegas Mayor Jenderal Nguyen Ngoc Cuong.
Pusat Data Nasional akan menciptakan lapisan data tepercaya untuk pemerintahan digital. Pusat ini akan menyediakan infrastruktur untuk AI dan layanan digital. Pusat ini akan menstandarisasi konektivitas data di seluruh negeri dan memastikan kedaulatan data.
Selain pertukaran akademis, penyelenggara konferensi berharap dapat meletakkan dasar bagi kerja sama internasional di bidang ekonomi data. Vietnam ingin terhubung dengan universitas-universitas terkemuka, pembuat kebijakan, dan perusahaan teknologi global.
Vietnam memasuki Era Data dengan tekad yang kuat. Data akan menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan, aset ekonomi, dan infrastruktur strategis. Ini adalah langkah penting dalam mengembangkan ekonomi data dan menciptakan fondasi untuk terobosan di dekade mendatang.
Sumber: https://znews.vn/lam-sao-de-du-lieu-thanh-tai-nguyen-chien-luoc-cua-viet-nam-post1611125.html







Komentar (0)