Sektor teknologi Israel sedang mengalami gelombang PHK terbesar sejak tahun 2022, karena bisnis-bisnis melakukan restrukturisasi besar-besaran untuk beradaptasi dengan revolusi Kecerdasan Buatan (AI).
Hanya dalam sebulan terakhir, sekitar 1.800 karyawan telah kehilangan pekerjaan di perusahaan teknologi di dalam dan luar Israel – angka ini diperkirakan akan meningkat karena tidak semua PHK telah diumumkan.
Banyak perusahaan mapan seperti Teads dan Mobileye memimpin tren ini, dengan memangkas 10% dan 4% dari tenaga kerja mereka, masing-masing.
Perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti Fiverr, Varonis, Payoneer, Cellebrite, bersama dengan perusahaan teknologi unicorn Lusha, Axonis, dan Lightricks, juga mengumumkan ratusan PHK. Pusat penelitian dan pengembangan (R&D) perusahaan internasional seperti Cisco, HP, Applied Materials, dan Sony di Israel juga mengalami pengurangan jumlah karyawan.
Menurut para ahli SDM, Kecerdasan Buatan menjadi pendorong utama di balik pengurangan posisi yang dianggap "marginal" di berbagai perusahaan – seperti analitik, pengujian, administrasi, dan dokumentasi – pekerjaan yang dapat ditangani Kecerdasan Buatan dengan lebih efektif.
Para ahli meyakini bahwa gelombang PHK ini bukan sekadar siklus, tetapi mencerminkan pergeseran struktural yang mendalam dalam angkatan kerja sektor teknologi Israel sebagai respons terhadap peningkatan laju otomatisasi dan penerapan Kecerdasan Buatan.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/lan-song-sa-thai-cuoi-nam-tai-israel-do-tac-dong-cua-tri-tue-nhan-tao-post1082874.vnp






Komentar (0)