Bagian terpanjang dari tembok kuno yang pernah mengelilingi Yerusalem selama festival Hanukkah telah ditemukan.

Para arkeolog Israel baru saja menyelesaikan penggalian bagian terpanjang dari fondasi tembok kuno yang pernah mengelilingi Yerusalem lebih dari 2.100 tahun yang lalu, dan menemukan bukti langka tentang perjanjian gencatan senjata antara kerajaan-kerajaan kuno.

Bagian tembok ini, yang berasal dari dinasti Hasmonean – periode yang terkait dengan festival cahaya Yahudi, Hanukkah – memiliki panjang hampir 50 meter dan lebar sekitar 5 meter. Diyakini sebagai fondasi dari sistem tembok skala besar yang mengelilingi Yerusalem kuno, dengan 60 menara pengawas setinggi lebih dari 10 meter.

Menurut catatan sejarah, Tembok Hasmonean lebih tinggi daripada tembok Kota Tua Yerusalem saat ini, yang sebagian besar dibangun selama periode Ottoman.

Salah satu temuan yang mencolok adalah bahwa bagian dinding di atas fondasi menunjukkan tanda-tanda pembongkaran yang disengaja dan sangat seragam – bukan kerusakan akibat waktu atau perang.

Dr. Amit Re'em, salah satu arkeolog utama dalam proyek Otoritas Purbakala Israel, mengatakan bahwa bukti tersebut mungkin terkait dengan gencatan senjata tahun 132-133 SM antara raja Yahudi John Hyrcanus I dan raja Seleukia Antiochus VII dari periode Helenistik – keturunan Kaisar Antiochus IV dalam kisah Hanukkah.

Menurut sejarawan kuno Josephus, untuk mengakhiri pengepungan Yerusalem, Raja Hyrcanus setuju untuk menghancurkan tembok Hasmonean dan membayar 3.000 koin perak beserta 500 sandera.

Dr. Re'em meyakini bahwa tim arkeologi telah menemukan bukti pembongkaran tembok kota sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata ini.

Namun, beberapa ahli menawarkan hipotesis yang berbeda: bahwa bagian tembok tersebut mungkin telah dibongkar untuk memberi jalan bagi istana Herodes Agung, raja yang diangkat oleh Kekaisaran Romawi untuk memerintah provinsi Yudea (sekarang wilayah sengketa antara Israel dan Palestina) dari tahun 37 SM hingga kematiannya pada tahun 4 SM.

Profesor Orit Peleg-Barkat (Universitas Ibrani) berpendapat bahwa tidak mungkin Yerusalem dibiarkan tanpa pertahanan selama lebih dari satu abad.

Bagian tembok yang ditemukan di bawah bangunan Kishleh – sebuah struktur yang dibangun pada tahun 1830 yang berfungsi sebagai barak dan kemudian penjara untuk kekaisaran Ottoman dan Inggris – masih menyimpan jejak jeruji besi dan grafiti dalam bahasa Inggris, Ibrani, dan Arab.

Situs tersebut kemudian dialihkan ke Museum Menara Daud. Penggalian dimulai pada tahun 1999 tetapi terhenti oleh Intifada Palestina kedua melawan Negara Israel, dan baru dilanjutkan dua tahun lalu.

Dalam beberapa tahun mendatang, Museum Menara Daud akan memasang lantai kaca mengambang di atas reruntuhan, mengubah ruangan tersebut menjadi ruang pameran baru untuk Galeri Arkeologi-Seni-Kreatif Schulich. Renovasi ini diperkirakan akan memakan waktu setidaknya dua tahun.

(VNA/Vietnam+)

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/phat-hien-doan-tuong-co-dai-nhat-tung-bao-quanh-jerusalem-thoi-le-hanukkah-post1082255.vnp