Pihak berwenang di provinsi Binh Thuan akan membentuk dewan untuk menilai nilai aset dalam kebakaran lebih dari 200 sepeda motor berdasarkan dokumen kendaraan, catatan pelanggaran dan banyak faktor lainnya.
Pada tanggal 16 Maret, Kolonel Huynh Ngoc Liem, Wakil Direktur Kepolisian Provinsi Binh Thuan, mengatakan bahwa pihak berwenang terus menyelidiki dan mengklarifikasi tanggung jawab individu dan kelompok yang menyebabkan kebakaran lebih dari 200 sepeda motor di tempat penahanan sepeda motor milik Kepolisian Distrik Tanh Linh (Binh Thuan).
Berdasarkan verifikasi awal, penyebab kebakaran disebabkan oleh oknum anggota TNI yang tidak hati-hati membuang puntung rokok di area parkir, kemudian angin meniup puntung rokok tersebut hingga mengenai tangki bensin dan terjadilah kebakaran.
Kolonel Huynh Thanh Liem, Wakil Direktur Kepolisian Provinsi Binh Thuan (Foto: Phuoc Tuan). |
Menurut Kolonel Liem, pihak berwenang akan membentuk dewan penilai untuk menilai nilai kerusakan properti. Berdasarkan dokumen kendaraan dan catatan pelanggaran, dewan penilai akan mengevaluasi kembali nilai pasti setiap jenis kendaraan milik warga sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Badan hukum yang bertanggung jawab atas ganti rugi kerugian warga adalah Kepolisian Distrik Tanh Linh. Tindakan selanjutnya terhadap individu dan kelompok yang terlibat akan diselidiki dan diputuskan oleh pihak berwenang," ujar Bapak Liem.
Masyarakat yang sepeda motornya ditahan akan dipandu oleh Kepolisian Distrik Tanh Linh mengenai prosedur sesuai ketentuan hukum untuk menyiapkan dokumen guna menerima ganti rugi.
Menurut taksiran awal, kebakaran tersebut mengakibatkan kerugian sekitar 2 miliar VND (hanya menghitung sepeda motor), belum lagi serangkaian bangunan di sekitarnya dan kerusakan saluran transmisi informasi.
Menurut pengacara Nguyen Trong Nghia (Ikatan Pengacara Hanoi ), jika otoritas yang berwenang menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran tersebut disebabkan oleh peristiwa force majeure, tempat yang mengeluarkan keputusan untuk menahan sementara dan menyita kendaraan di atas tidak bertanggung jawab atas kompensasi sesuai dengan Klausul 2, Pasal 584, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 2015.
Jika ditentukan bahwa kebakaran tersebut bukan disebabkan oleh keadaan kahar, sabotase, atau kelalaian seseorang, instansi yang mengeluarkan keputusan penahanan sementara kendaraan tersebut tetap harus memberikan kompensasi kepada pemilik kendaraan, dan kemudian menuntut orang yang menyebabkan kebakaran untuk meminta kompensasi atas kerugian. Dalam kasus di mana terdapat bukti yang menunjukkan adanya unsur-unsur yang cukup untuk membentuk suatu tindak pidana, suatu kasus dapat diajukan dan terdakwa dituntut.
Faktanya, ketika polisi menahan sebuah kendaraan karena pelanggaran, mereka seringkali tidak mencatat dalam berita acara apakah kendaraan tersebut lama atau baru, atau seberapa parah kerusakannya. Oleh karena itu, menurut Bapak Nghia, menentukan nilai setiap kendaraan sebelum kebakaran sebagai dasar kompensasi merupakan suatu masalah. Di sisi lain, jika tempat parkir diasuransikan, perusahaan asuransi akan bertanggung jawab untuk memberikan kompensasi kepada pemilik kendaraan.
Menurut Dan Tri
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)