Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan pada tanggal 22 Januari bahwa pada tahun 2025, hampir 6 juta orang di Somalia, yang mencakup hampir sepertiga populasi negara tersebut, akan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Somalia adalah salah satu negara termiskin di dunia , yang menderita perang saudara selama puluhan tahun, pemberontakan berdarah oleh Al-Shabab, dan bencana iklim yang sering terjadi. (Sumber: AFP) |
Pernyataan itu muncul saat organisasi multilateral terbesar di dunia meminta bantuan sebesar $1,43 miliar kepada Somalia.
Negara Tanduk Afrika ini merupakan salah satu negara termiskin di dunia, yang menderita perang saudara selama beberapa dekade, pemberontakan berdarah Al-Shabab, dan bencana iklim yang sering terjadi.
"Somalia terus menghadapi krisis kemanusiaan yang kompleks dan berkepanjangan," tegas Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Menurut OCHA, negara tersebut saat ini menghadapi "kekeringan yang meluas akibat rendahnya curah hujan selama periode Oktober-Desember".
Permohonan tersebut diluncurkan pada tanggal 20 Januari, bekerja sama dengan pemerintah Somalia, untuk "mendukung sekitar 4,6 juta orang paling rentan di negara tersebut".
Somalia saat ini sedang menghadapi gejolak serius, termasuk konflik bersenjata, terorisme, dan krisis kemanusiaan. Kelompok militan Al-Shabaab yang berafiliasi dengan Al-Qaeda terus melancarkan serangan teroris terhadap target militer dan sipil.
Setelah berpuluh-puluh tahun konflik, pola curah hujan yang tidak menentu, dan pengungsian yang meluas, jutaan orang di Somalia kini kelaparan dan mengalami kerawanan pangan, menurut Program Pangan Dunia (WFP).
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/lien-hop-quoc-keu-goi-vien-tro-nhan-dao-cho-gan-6-trieu-nguoi-dan-somalia-302003.html
Komentar (0)