Pada 12 Februari, Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Berteknologi Tinggi, Kepolisian Provinsi Tay Ninh , menyatakan bahwa unit ini baru saja menerima laporan dari NHK dan TMĐ, dua korban yang diancam oleh beberapa orang untuk menyebarkan klip dan gambar "hot" guna memeras mereka.
Di kantor polisi, Ibu K. mengatakan bahwa pada akhir tahun 2023, dia menerima permintaan pertemanan dari akun Facebook bernama Thanh Dat.
Selama obrolan tersebut, Nona K. mengungkapkan sebuah video sensitif. Setelah itu, akun tersebut memblokir K agar tidak berteman dengannya. Pada saat itu, akun Facebook lain mengirimkan permintaan pertemanan dan menyatakan bahwa mereka memiliki video "sensitif" Nona K.
Polisi menerima laporan Ibu K (Foto: Disediakan oleh Polisi).
Akun ini meminta K. mentransfer 5 juta VND untuk menghapus video tersebut, jika tidak maka akan diunggah di media sosial.
Demikian pula, Tuan D. juga berteman dengan akun Facebook bernama Hang Ni. Saat berkirim pesan, keduanya sering melakukan panggilan video untuk memamerkan tubuh mereka.
Kemudian, akun ini meminta Tuan D untuk mentransfer uang, jika tidak, ia akan menggunakan gambar-gambar ini untuk diunggah di jejaring sosial dan mengirimkannya kepada teman-teman.
Khawatir videonya akan bocor, D. mentransfer 8 juta VND ke nomor rekening bank yang diberikan oleh pemilik akun. Kemudian, pemilik akun meminta D. mentransfer 20 juta VND lagi untuk menghapus video tersebut. Karena tidak menemukan uangnya, D. melapor ke polisi.
Kepolisian Provinsi Tay Ninh mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak membagikan informasi pribadi atau gambar "sensitif" di media sosial guna menghindari pemerasan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)